Senin 17 Jul 2023 22:00 WIB

PDIP: Pertemuan Ganjar-Airlangga Punya Makna Positif

PDIP tetap membuka peluang kerja sama dengan Golkar.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Krsitiyanto menanggapi pelantikan menteri dan pernyataan Surya Paloh soal revolusi mental yang digagas Presiden Joko Widodo, di iNews Tower, Jakarta, Senin (17/7/2023).
Foto: Republiika/Nawir Arsyad Akbar
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Krsitiyanto menanggapi pelantikan menteri dan pernyataan Surya Paloh soal revolusi mental yang digagas Presiden Joko Widodo, di iNews Tower, Jakarta, Senin (17/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa pertemuan antara Ganjar Pranowo dengan Airlangga Hartarto merupakan momen positif. Apalagi, Airlangga menjadi salah satu ketua umum partai politik yang hadir langsung dalam puncak Peringatan Bulan Bung Karno.

"Sehingga pertemuan tersebut sangat positif dan kehadiran Pak Airlangga di dalam puncak peringatan Bulan Bung Karno memang punya makna positif dibandingkan mengirimkan utusan di acara yang lain," ujar Hasto di iNews Tower, Jakarta, Senin (17/7/2023) malam.

Baca Juga

Di samping itu, ia memandang Airlangga memiliki rekam jejak yang baik selama menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Terutama dalam menjaga perekonomian Indonesia saat pandemi Covid-19.

"Artinya pertemuan antara Pak Ganjar dan Pak Airlangga sangat bagus. Apalagi Pak Airlangga kan sudah teruji di dalam pandemi mengatasi pandemi, pertumbuhan ekonomi kita tetap mencapai kemajuan yang diakui oleh dunia," ujar Hasto.

Ganjar sendiri mengatakan bahwa dirinya telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Namun pertemuan tersebut, posisinya adalah sebagai Gubernur Jawa Tengah yang membahas keberlangsungan 37 Proyek Strategis Nasional (PSN) bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Ia mengatakan bahwa komunikasinya dengan Airlangga terjalin baik hingga saat ini. Apalagi keduanya merupakan alumni Universitas Gadjah Mada (UGM). "Komunikasi politik itu kita jalan terus untuk semua urusan, ya dalam arti semua ingin menjajaki, semua ingin berkomunikasi," ujar Ganjar.

Kendati demikian, ia tentu membuka peluang kerja sama politik dengan Partai Golkar pada pemilihan umum (Pemilu) 2024. Namun dalam pertemuan tadi, tak dibahas ihwal calon wakil presiden (cawapres) untuknya. "Belum ya belum ke sana (membahas peluang Airlangga jadi cawapres)," ujar Ganjar.

Jika Partai Golkar ingin membahas peluang kerja sama, hal tersebut dapat dikomunikasikan dengan pengurus DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Mengingat kerja sama politik pengusungannya masih membuka pintu kerja sama dengan partai politik lain.

"Ketua partai bisa bertemu dengan ketua partai, saya juga ok dan kita bicara agenda-agenda ke depan. Tentu dalam kepentingan praktis, tentulah negosiasi-negosiasi akan dilakukan, dari PDI Perjuangan juga melakukan itu," ujar Ganjar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement