Jumat 14 Jul 2023 00:17 WIB

Gerindra tak Persoalkan Rencana Pertemuan Muhaimin-Megawati

Partai Gerindra percaya dengan komitmen PKB dalam Koalisi.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Pemenangan Pemilu Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono menyambut baik rencana pertemuan antara Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Rencana pertemuan tersebut tentunya sudah dikomunikasikan dengan partainya.

"Jadi memang Gerindra, PKB melakukan komunikasi-komunikasi, balik juga politik kepada teman-teman partai politik lainnya dan ini terus nanti akan saling update," ujar Budi di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/7/2023).

Baca Juga

Partai Gerindra percaya dengan komitmen PKB dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Kedua partai juga ditegaskannya solid dalam menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Kita akan duduk bersama untuk menandatangani kerja sama politik itu kan, kita ada kesamaan-kesamaan hati, kesamaan visi dan misi. Kita percaya bahwa PKB memiliki niat baik dan Gerindra pun punya niat baik untuk terus bersama PKB," ujar Budi.

Prabowo sendiri memiliki hubungan komunikasi yang baik dan sangat menghormati Megawati. Namun pertemuan keduanya urung terjadi, karena kesibukan dan tidak ada kesamaan waktu antara keduanya.

Jika terealisasi, pertemuan antara Prabowo dan Megawati tentunya akan menjadi tempat silaturahmi kebangsaan. Berbagai hal strategis terkait pembangunan bangsa tentunya akan dibahas dalam pertemuan itu.

"Kita harap dalam waktu dekat akan terjadi pertemuan dengan Ibu Mega," ujar Wakil Ketua Komisi IV DPR itu.

Di samping itu, meskipun calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo belum juga diumumkan, namun ia membantah adanya hambatan dalam KKIR bersama PKB. Menurutnya, deklarasi capres-cawapres membutuhkan banyak perhitungan.

"Kita melihat kondisi bangsa ini dinamis, perkembangan politik di dalam negeri dan konteks luar negeri juga butuh perhitungan yang matang, dan apa namanya kita lihat bahwa ke depan apapun itu keputusan itu akan diambil dengan penuh pertimbangan," ujar Budi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement