REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL -- Para relawan milenial di Daerah Istimewa Yogyakarta (GMC DIY) ikut meramaikan acara tahunan warga Kabupaten Gunungkidul. Acara bertajuk "Pesta Panen dan Pagelaran Wayang Kulit" ini berlangsung di Dusun Sawah, Desa Monggol, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, DIY.
"Ganjar Milenial Center ikut berpartisipasi dan mensupport kegiatan pesta tahunan yaitu adalah pesta panen dan melestarikan budaya dimana nanti bakalan ada penampilan wayang kulit," kata Bidang Eksternal GMC DIY, Pidi, seperti dinukil dari Kantor Berita Antara pada Kamis (13/7/2023).
Pesta panen merupakan tradisi tahunan warga Gunungkidul sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki dari Allah SWT serta mempererat tali silaturahmi.
Pidi mengatakan pihaknya memberikan dukungan sebagai bentuk kontribusi kepada masyarakat dalam menebar kebaikan dan kebermanfaatan guna menyukseskan acara.
Warga yang mayoritas berprofesi sebagai petani itu berbondong-bondong hadir untuk mengikuti 'kenduri' atau pesta.
"Untuk GMC sendiri kami ikut mendukung dalam bentuk konsumsi dan kebutuhan lainnya, kami ikut membantu dalam kegiatan ini," kata dia.
Begitu tiba, mereka disambut alunan instrumen alat musik tradisional dan vokal yang indah dari seni karawitan. Dalam kenduri, warga pun membawa hasil bumi yang dikemas dengan tiga wadah meliputi pengaron (kuali), sarang berkat (daun kelapa), serta tenggok (bakul kecil) untuk menjadi santapan keluarga di rumah.
Setiap wadah berisikan nasi uduk serta beraneka macam lauk seperti ayam atau tempe, tahu, dan lainnya. Penampilan seni wayang kulit juga menarik perhatian warga setempat dan dusun sekitar. Lakon yang dibawakan adalah Wiroto Purwo, yakni cerita tentang para pandawa yang harus bersembunyi selama setahun di kerajaan Wirata.
Pidi menyebut, penampilan ini juga wujud komitmen mendukung pelestarian seni dan budaya daerah masyarakat setempat sehingga dapat eksis dan terus dinikmati generasi muda penerus bangsa.
"Selain melestarikan budaya ya karena kita ini berawal dari relawan Ganjar Milenial Center dimana kita ini memperkenalkan ayah Ganjar sebagai presiden 2024," kata dia.
"Harapan kegiatan ini ke depannya mungkin kegiatan seperti ini terus ada dan terus hadir dan kami ganjar milenial center ikut berpartisipasi terus," imbuh dia.
Budayawan sekaligus tokoh masyarakat Dusun Sawah, Sukaryono (60 rahun) mengapresiasi sokongan ini. Itu karena, aksi GMC dapat melestarikan tradisi, seni, dan budaya lokal.
"Saya atas nama masyarakat pakuan sawah mengucapkan terima kasih sekali atas atensi dari teman-teman GMC. Bantuan dari teman-teman GMC sangat mendukung sekali karena di sini kekurangan dana untuk melengkapi ritual wayangan nanti malam," kata Sukaryono.