REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Empat ekor kucing yang dirawat di shelter Rumah Singgah Clow, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, mati usai kebakaran pada Selasa (11/7/2023). Empat kucing malang tersebut diindikasi mati karena sesak napas.
Pemilik Rumah Singgah Clow, Bimbim, mengatakan keempatnya mati setelah mendapatkan perawatan di klinik. Saat itu, ada sekitar 20 ekor kucing yang dirawat pascakebakaran.
“Pertama kali ada 20 (ekor), hari ini bertambah lagi yang masuk klinik ada lima, terus tadi pagi RIP (rest in peace/mati) ada empat ekor. Indikasi mereka sesak napas kelihatan kan,” kata Bimbim dikonfirmasi, Rabu (12/7/2023).
Bimbim mengatakan, diperkirakan total kerugian yang dialami Rumah Singgah Clow mencapai Rp 20 juta, bahkan lebih. Sebab, pelaku yang merupakan mantan karyawannya, juga melakukan perusakan terhadap klinik hewan yang berada sekitar 300 meter dari shelter.
Ke depan, kata Bimbim, pihaknya akan merenovasi ulang shelter. Mengingat seluruh bagian atap rusak akibat api kebakaran yang membumbung tinggi.
“Dokter akan kita panggil, pemberian vitamin sama oksigen, lusa bakal ada pengecekan. Total kerugian di atas Rp 20 juta sih estimasi semuanya,” kata Bimbim.
Shelter kucing di Jalan H Mawi, Desa Waru, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor dibakar dan dirusak pada Selasa (11/7/2023). Polsek Parung telah menangkap pelaku pembakaran berinisial B (31) tahun, yang merupakan mantan karyawan dari shelter kucing tersebut.
Kapolsek Parung, Kompol Sularso, mengatakan selain melakukan pembakaran, pelaku juga melakukan perusakan terhadap klinik hewan yang berada tidak jauh dari shelter yang terbakar. Beruntung, dalam peristiwa ini tidak ada korban baik pengelola maupun hewan di dalamnya.
“Pelaku melakukan pembakaran menggunakan korek api pada bagian gudang penyimpanan selimut hewan dan pengerusakan, dengan cara melempar batu ke kaca pintu depan klinik hewan tersebut,” kata Sularso.