Rabu 12 Jul 2023 06:27 WIB

Padi di Padang Disebut Masih Aman dari El Nino

Padang menargetkan produksi padi 50 ribu ton.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Hafil
Operator menjalankan mesin panen padi di areal pesawahan Sungai Lareh, Padang, Sumatera Barat, Selasa (22/2/2022). Petani di daerah itu memanfaatkan jasa panen padi menggunakan mesin dengan biaya Rp37 ribu per 60 kilogram gabah.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Operator menjalankan mesin panen padi di areal pesawahan Sungai Lareh, Padang, Sumatera Barat, Selasa (22/2/2022). Petani di daerah itu memanfaatkan jasa panen padi menggunakan mesin dengan biaya Rp37 ribu per 60 kilogram gabah.

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG-- Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani, mengatakan fenomena el nino yang dapat mengakibatkan kekeringan hingga saat ini belum berdampak pada produksi padi di Kota Padang. Menurut Yoice, Padang masih diguyur hujan hingga saat ini.

"Saat ini belum berdampak pada produksi padi di Kota Padang, karena hingga saat ini masih sering diguyur hujan, selain itu juga hama penyakit pada tanaman juga dapat dikendalikan," kata Yoice, Selasa (11/7/2023).

Baca Juga

Yoice menyebut Kota Padang mempunyai area persawahan yang cukup luas. Seperti di Kecamatan Koto Tangah, Kuranji dan Bungus Teluk Kabung.

Selain itu, Yoice mengatakan produksi padi di Kota Padang hingga Mei 2023 sebanyak  24.431 ton. Sementara di akhir Desember 2022 mencapai 45.241 ton hasil produksi padi.

"Berdasarkan data, dapat kita lihat di bulan Mei 2023 sudah mencapai setengah dari hasil produksi di tahun 2022. Itu artinya terjadi peningkatan," ucap Yoice.

Dinas Pertanian Kota Padang lanjut Yoice menargetkan produksi padi sepanjang tahun 2023 mencapai 50 ribu ton.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement