REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo Paris Jusuf mendukung Geopark atau taman bumi Gorontalo untuk ditetapkan menjadi geopark nasional bahkan internasional.
Hal itu diungkapkan Paris Jusuf usai kunjungan Sekretaris Jenderal Global Geopark Network (GGN) Guy Martini bersama tim Bappenas RI di Desa Biluhu Timur, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo, Ahad (9/7/2023).
"Sebagai lembaga, saya mendukung penuh Geopark ini sesuai dengan tugas dan fungsi DPRD," ucap Paris.
Ia mengungkapkan harus meyakinkan seluruh anggota DPRD agar mereka mengerti tentang pentingnya Geopark, sehingga anggaran baik yang harus didanai oleh APBD maupun Kementerian akan diperjuangkan oleh DPRD Provinsi Gorontalo.
Paris bersyukur asistensi terhadap lokasi-lokasi yang diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk menjadi Geopark nasional di bawah pengawasan UNESCO dikunjungi langsung oleh Sekjen GGN dan tim Bappenas RI.
Pemda Gorontalo siap menerima arahan dan petunjuk dari Sekjen GGN dan tim Bappenas apa yang harus dilakukan untuk menjadikan Geopark Gorontalo menjadi Geopark nasional. "Yang kami harapkan adalah percepatan dari semua hasil kunjungan ini, karena kami sadar Geopark ini akan memberikan dampak luar biasa untuk pertumbuhan ekonomi, serta peningkatan pendapatan asli daerah dan kesejahteraan masyarakat," tutur Paris.
Sekjen GGN bersama tim Bappenas berkunjung ke geosite Botubarani dan destinasi wisata hiu paus di Kabupaten Bone Bolango. Selanjutnya tim bergerak ke geosite Pantai Dulanga di Desa Bongo dan geosite Desa Biluhu Timur, keduanya di Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo hingga eksplorasi Kota Tua di wilayah Kota Gorontalo.
Sejumlah situs geologi, sejarah, budaya ditinjau untuk menjadi bahan masukan bagi pemerintah provinsi. Kunjungan yang bertajuk 'advisory mission' bertujuan untuk menilai apakah status AspiringGeopark Gorontalo layak ditetapkan menjadi Geopark Nasional di bawah pengawasan UNESCO.
Jika itu bisa dilakukan maka pengelolaan taman bumi tersebut menjadi perhatian nasional dan dunia untuk konservasi dan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
