Ahad 09 Jul 2023 11:55 WIB

Rusia Marah Turki Bebaskan Lima Komandan Ukraina

Rusia tidak menerima pemberitahuan atas pembebasan lima komandan Ukraina

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan Moskow tidak menerima pemberitahuan atas pembebasan itu.
Foto: AP Photo
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan Moskow tidak menerima pemberitahuan atas pembebasan itu.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Rusia mengecam pembebasan lima mantan komandan garnisun Ukraina di Mariupol yang ditahan di Turki. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, Ankara telah bersepakat di bawah perjanjian pertukaran untuk menahan orang-orang itu di Turki. Moskow tidak menerima pemberitahuan atas pembebasan itu.

"Tidak ada yang memberi tahu kami tentang hal ini. Menurut perjanjian, para pemimpin kelompok ini akan tetap berada di wilayah Turki sampai akhir konflik," ujar Peskov.

Baca Juga

Ribuan warga sipil tewas di Mariupol ketika pasukan Rusia menghancurkan kota itu pada bulan-bulan pertama perang. Pejuang Ukraina bertahan di terowongan dan bunker di bawah pabrik Azovstal, sampai akhirnya diperintahkan oleh Kiev untuk menyerah pada Mei tahun lalu.

Moskow membebaskan beberapa dari mereka pada September dalam pertukaran tahanan yang ditengahi oleh Ankara, dengan persyaratan yang mengharuskan para komandan tetap berada di Turki sampai akhir perang.

Peskov mengatakan, pembebasan itu adalah hasil dari tekanan berat dari sekutu NATO Turki menjelang pertemuan puncak aliansi militer minggu depan.

Sementara itu, Presiden Volodymyr Zelenskiy pada Sabtu (8/7/2023) menjemput lima mantan komandan tersebut. Ia mengatakan kelimanya telah dianggap penting di Ukraina, karena memimpin pertahanan sengit selama tiga bulan di Mariupol dari pabrik baja Azovstal tahun lalu.

 "Kami pulang dari Turki dan membawa pulang pahlawan kami," kata Zelenskiy, yang bertemu dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan untuk melakukan pembicaraan di Istanbul pada Jumat (7/7/2023).

Dalam sambutannya, Zelenskiy tidak memberikan penjelasan mengapa para panglima diizinkan pulang sekarang.  Zelenskiy berterima kasih kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena telah membantu mengamankan pembebasan mereka. Zelenskiy berjanji untuk membawa pulang semua tahanan yang tersisa.

"Banyak orang di dunia masih belum mengerti siapa kami, siapa Anda, apa yang diharapkan dari kami dan siapa pahlawan kami. Sekarang semua orang mengerti," ujar Zelenskiy.

Direktorat Komunikasi Turki tidak menanggapi permintaan komentar atas pembebasan itu.

sumber : Reuters

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement