Jumat 07 Jul 2023 21:46 WIB

Prabowo: Kebijakan Hilirisasi Jokowi Harus Diteruskan

Kebijakan tersebut menghadirkan kemakmuran bagi rakyat Indonesia.

Rep: Febryan A/ Red: Teguh Firmansyah
Prabowo Subianto hadiri Harlah PMII ke 63 di Benteng Vastenburg, Jumat (23/6/2023).
Foto: Republika/Muhammad Noor Alfian C
Prabowo Subianto hadiri Harlah PMII ke 63 di Benteng Vastenburg, Jumat (23/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyebut, kebijakan hilarisasi sumber daya alam yang tengah dilaksanakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus dilanjutkan oleh presiden selanjutnya. Sebab, kebijakan tersebut menghadirkan kemakmuran bagi rakyat Indonesia. 

"Ini arah kita. Siapa pun yang meneruskan (kepemimpinan), harus meneruskan (kebijakan hilirisasi) dengan baik," kata Prabowo saat menghadiri Rakernas Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI) di Jakarta, Jumat (7/7). 

 

Prabowo menjelaskan, Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam berlimpah. Apabila sumber daya alam itu bisa diolah di dalam negeri atau dihilirisasi, maka akan tercipta nilai tambah ekonomi yang akhirnya meningkatkan kemakmuran rakyat Indonesia. 

 

Calon presiden dari Partai Gerindra ini pun memberi contoh hilirisasi pada sejumlah komoditas, khususnya nikel dan kelapa sawit. "Nikel, dibandingkan (dijual mentah) dengan diolah di Indonesia, bisa belasan kali nilainya kalau kita olah di dalam negeri. Kelapa sawit kalau diolah di Indonesia nilainya luar biasa. Nilai tambahnya luar biasa," ujarnya. 

 

Presiden Jokowi diketahui telah berulang kali mengungkapkan bahwa hilirisasi adalah salah satu program unggulan dan prioritas untuk meningkatkan nilai tambah komoditas yang ada di dalam negeri. 

 

Sejak  2020, Indonesia telah melakukan hilirisasi nikel yang berhasil memberi nilai tambah signifikan. Pemerintah pun melanjutkan kebijakan ini di sejumlah komoditas lain mulai dari bauksit hingga tembaga dan emas.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement