Jumat 07 Jul 2023 14:07 WIB

Pengamat: Manuver PKB Karena Posisi Cak Imin Belum Digaransi Prabowo

Pengamat sebut manuver PKB karena posisi Cak Imin belum digaransi Prabowo.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.Pengamat sebut manuver PKB karena posisi Cak Imin belum digaransi Prabowo.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.Pengamat sebut manuver PKB karena posisi Cak Imin belum digaransi Prabowo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manuver PKB yang melakukan pertemuan politik dengan partai politik lain cukup menyita perhatian. Apalagi, PKB sebenarnya sudah ada di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Partai Gerindra.

Pengamat politik, Yusak Farchan mengatakan, PKB sampai hari ini memang masih terikat dengan Partai Gerindra. Tapi, perlu diingat kalau capres-cawapres KKIR masih belum definitif dan dideklarasikan Prabowo Subianto.

Baca Juga

"Ini kenapa PKB menjalin komunikasi dengan partai lain, termasuk PDIP," kata Yusak kepada Republika, Jumat (7/7).

Ia menekankan, kondisi yang belum pasti membuat PKB belum tenang walau di satu sisi memegang tiket emas cawapres Prabowo Subianto. Tapi, di sisi lain belum ada penetapan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres KKIR.

Peneliti Citra Institute tersebut merasa, kondisi itu yang membuka celah bagi PKB menjalin komunikasi politik dengan partai-partai lain, termasuk PDIP. Sebab, konteks pertemuan PKB-PDIP memang bagian dari penjajakan.

Ini pula yang mendasari PKB melakukan pertemuan dengan Partai Demokrat. Sekalipun, ia melihat, pertemuan tersebut dimaksudkan untuk mengajak Partai Demokrat bergabung membangun poros besar menghadapi 2024.

Tapi, Yusak menilai, pertemuan dengan PDIP jelas tidak dalam rangka mengajak bergabung karena sudah ada Ganjar Pranowo sebagai capres. Meski begitu, PDIP tentu membutuhkan dukungan dari partai politik lainnya.

"Kalau PKB loncat, PDIP tentu bersyukur dapat tambahan dukungan parpol," ujar Yusak.

Dekan Fisip Universitas Sutomo itu menambahkan, kondisi itu semua yang menjadi penyebab PKB masih membangun komunikasi politik. Sebab, sampai hari ini di KKIR masih belum ditetapkan cawapres secara definitif.

"Artinya, nilai tawar Cak Imin sebagai cawapres belum digaransi Pak Prabowo. Kecuali, jika Cak Imin sudah ditetapkan jadi cawapres saya kira komunikasi politik dengan partai-partai lain dengan sendiri berkurang," kata Yusak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement