REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda mengatakan komitmen pihaknya dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Partai Gerindra. Sebab, Prabowo Subianto dan Abdul Muhaimin Iskandar saling membutuhkan untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Prinsipnya Pak Prabowo dan Gus Imin ini sama-sama saling membutuhkan. Tadi saya ceritakan di depan, Pak Prabowo punya kepentingan buat untuk dapat elektoral tinggi di Jawa Timur dan kebetulan saja gitu PKB termasuk yang menguasai di sana, figur Cak Imin menguasai di sana," ujar Huda di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (6/7/2023).
"Karena pemilu, dari pilpres ke pilpres Pak Prabowo selalu kurang angka sekitar sembilan sampai 10 juta, dan itu ada di Jawa Timur dan PKB bisa berkontribusi kuat di sana."
PKB dan Partai Gerindra juga sudah memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen. Namun, KKIR disebut juga masih menunggu langkah dari kompetitornya pada Pilpres 2024.
"Karena sekali lagi dari tiga figur yang sekarang, publik memberikan respon dan pilihannya belum ada yang memenuhi yang ke psikologis kemenangan 51 persen. Bahkan, 40 persen pun belum nyampe, artinya semua poros, baik PDIP, poros kami, poros, misalnya, Nasdem," ujar Huda.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan, Prabowo Subianto akan diusung sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Adapun calon wakil presiden (cawapres) pendampinginya yang paling berpeluang adalah Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
"Sekarang ini yang sudah menyatakan Pak Prabowo ya Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar. Sekali lagi saya harus katakan berpeluang, paling peluang jadi calon wakil presidennya Pak Prabowo," ujar Muzani di Islamic Village Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (24/4/2023).
Dia menjelaskan, Partai Gerindra dan PKB telah meneken kerja sama politik pada Agustus 2022. Kerja sama politik itu disebut sebagai Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), yang keputusan terkait Pilpres 2024 berada di tangan Prabowo dan Muhaimin. "Semuanya akan diputuskan oleh orang yang bernama Prabowo dan Abdul Muhaimin," ujar Muzani.
Pengumuman pasangan capres dan cawapres dari KKIR, sambung dia, menunggu momentum yang tepat. Khususnya setelah Prabowo dan Muhaimin berkomunikasi dengan pimpinan partai politik lain. "Kita dengar semua stakeholders para pemimpin, tentu saja harus kita dengar baru kita ambil putuskan bersama dengan Pak Muhaimin," ujar Muzani.