REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan perbaikan Jakarta International Stadion (JIS) dapat selesai dalam tiga bulan dalam rangka untuk mendukung perhelatan Piala Dunia U-17.
"Untuk perencanaan renovasi sudah kita mulai pada hari ini, waktu tiga bulan merupakan waktu tidak lama. Kita mulai perencanaannya dari sekarang untuk rencana kerjanya, kemudian kita harapkan renovasi JIS dapat selesai dalam tiga bulan dan pada saatnya nanti JIS dinilai oleh FIFA apakah layak atau tidak untuk perhelatan Piala Dunia U-17," ujar Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjadja, Selasa (4/7/2023).
Endra menambahkan, JIS nantinya setelah direnovasi akan dilakukan pengecekan oleh Komite Keselamatan Bangunan Gedung (KKBG). Dirinya juga mengatakan bahwa pada intinya memang pada saat ini JIS perlu dilakukan perbaikan di beberapa aspek.
Aspek itu, terutama rumput, akses, parkir dan termasuk beberapa hal di luar stadion seperti stasiun atau terminal. Selain itu, kereta api, ramp tol, dan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dari Ancol.
"Kita punya benchmark stadion berstandar FIFA di Gelora Bung Karno (GBK) dan saya kira kita juga melihat masukan dari pakar yang memang selama ini membantu kita dalam menyiapkan standar stadion untuk perhelatan internasional, seperti Piala Dunia U-20," katanya.
Kendati demikian, Endra mengatakan semua keputusan terkait penentuan JIS atau stadion-stadion mana saja yang akan menjadi lokasi pertandingan dan latihan untuk Piala Dunia U-17 pada akhirnya ditentukan oleh FIFA.
"Kita akan memenuhi standar dari FIFA yang seperti kemarin kita lakukan untuk Piala Dunia U-20. Kita hanya menawarkan stadion-stadion dan nantinya stadion yang mana dipilih oleh FIFA, hanya FIFA yang menentukan. Kita akan upayakan JIS dalam tiga bulan ini untuk sama standarnya dengan stadion yang akan kita usulkan kepada FIFA," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memperkirakan perbaikan rumput satu lapangan utama JIS menghabiskan biaya sekitar Rp 6 miliar. Biaya tersebut akan dianggarkan Kementerian PUPR berbarengan dengan biaya pembangunan akses jembatan penyeberangan orang (JPO) dari Ancol.
Sementara, pembangunan akses (ramp off) tol Harbour Road (HBR) dikerjakan oleh Jasa Marga dengan dukungan pembangunan gerbang (gate) dari Kementerian PUPR. Pemprov DKI, kata Basuki, membiayai pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) dari stasiun kereta api rel listrik (KRL) dekat JIS dan pembangunan pintu timur JIS.
Sedangkan pembangunan stasiun sendiri dikerjakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Kereta Api Indonesia (Persero). TransJakarta juga akan membantu mengkondisikan area antar jemput (shuttle) di dekatnya.