REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fetrianko Satriohaji, mahasiswa Program Studi (prodi) Sistem Informasi Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) Kampus Tasikmalaya, merasa senang telah diberi kesempatan untuk mengikuti program studi independen, yang merupakan salah satu program dari kampus merdeka.
Program Kampus Merdeka ini menawarkan tiga pilihan jalur pembelajaran, yaitu machine learning, mobile development, dan cloud computing. Dalam proses pembelajarannya dibagi menjadi dua metode, yaitu Self-Paced Learning dan ILT Session.
Fetrianko mengatakan bahwa proses pembelajarannya dilakukan secara online, sebagian besar menggunakan metode self-paced learning, yang mewajibkan peserta untuk menyelesaikan materi kelas online secara mandiri melalui berbagai platform.
“Saya sebagai peserta cloud computing harus menggunakan platform dicoding, coursera, dan google cloud skillboost. Selanjutnya ada ILT (Instructor Led Training) Session yang dilaksanakan rutin setiap minggu selama 5 bulan," kata Fetrianko dalam keterangan tertulis Rabu, (14/6/23).
Lebih lanjut, ia juga mengatakan di sini mengikuti program Bangkit yang merupakan program pengembangan kompetensi mahasiswa untuk berkarier di dunia teknologi yang didesain melalui kemitraan Kemendikbud, Google, GoTo, Traveloka. Untuk tahun ini, Bangkit menawarkan kuota sebanyak 9000 mahasiswa kepada mitra perguruan tinggi.
“Program ini sangat bermanfaat, di sini saya belajar banyak hal, kami tidak hanya dilatih untuk keterampilan teknologi saja, Bangkit menyediakan pelatihan bahasa inggris dan soft skill yang penting untuk persiapan karier. Di sini juga saya belajar bagaimana cara belajar yang baik, cara me-manage waktu secara efektif, dan cara berkomunikasi tim dengan baik,” katanya.