Senin 26 Jun 2023 07:35 WIB

UID Sumut Listriki 2.665 Pelanggan Sepanjang 2022

Hingga Mei 2023, realisasi rasio elektrifikasi Sumatra Utara mencapai 99,80 persen.

Petugas PLN memperbaiki tiang dan kabel listrik. PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatra Utara selama 2022 telah melistriki 2.665 pelanggan sebagai komitmen untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas PLN memperbaiki tiang dan kabel listrik. PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatra Utara selama 2022 telah melistriki 2.665 pelanggan sebagai komitmen untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatra Utara selama 2022 telah melistriki 2.665 pelanggan sebagai komitmen untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat hingga ke pelosok daerah. PLN terus mengakselerasi program listrik desa agar seluruh kawasan 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) di Sumatra Utara (Sumut) agar dapat menikmati listrik pada 2024.

"PLN sebagai salah satu perusahaan BUMN bidang ketenagalistrikan berkewajiban untuk melistriki sekaligus mengemban amanat dalam mengejar target rasio desa/dusun dan rasio elektrifikasi khususnya di Sumatera Utara," kata General Manajer PLN UID Sumut Awaluddin Hafiddalam keterangannya, Ahad (25/6/2023).

Baca Juga

Awaluddin menyebutkan saat ini listrik telah menjadi kebutuhan premier seluruh rakyat. PLN terus berupaya membangun kelistrikan di berbagai daerah dengan berkolaborasi bersama pemerintah provinsi dan daerah khususnya di daerah 3T dalam mewujudkan Sumatera Utara terang tahun 2024.

Sepanjang 2022 sebanyak 31 desa baru dan lama serta 38 dusun baru dan lama telah terlistriki. Hingga Mei 2023, realisasi rasio elektrifikasi Sumatra Utara mencapai 99,80 persen, sedangkan rasio desa berlistrik mencapai 98,97 persen.

Ia mengatakan PLN berhasil membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 108,89 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah (JTR) 107,04 kms, serta gardu distribusi sebanyak 54 unit dengan total kapasitas sebesar 3.300 kilo Volt Ampere (kVA).

Dalam mengejar target pembangunan infrastruktur desa berlistrik, PLN melakukan transformasi digitalisasi dalam pemetaan lebih komprehensif. Sebelumnya, pemetaan dilakukan secara manual dengan mengumpulkan data melalui surveilangsung ke lokasi sehingga menghabiskan banyak waktu.

"Kini melalui geographic information system (GIS) PLN mampu melakukan pemetaan lokasi secara digital dengan menghitung jarak, ketinggian dan data proyeksi kebutuhan infrastruktur kelistrikan desa," katanya.

Awaluddin menjelaskan, dengan digitalisasi perencanaan pembangunan desa dapat lebih cepat dan akurat serta dapat dimonitor secara real time. Dalam menghadirkan listrik desa, PLN memiliki berbagai tantangan salah satunya akses jalan di daerah-daerah yang terisolir, namun PLN optimistis mampu melistriki seluruh desa pada 2024.

"PLN selalu dibantu oleh masyarakat sekitar untuk bahu membahu dalam proses pendistribusian material pembangunan jaringan," katanya.

Ia menambahkan hal tersebut berkat antusiasme masyarakat dengan hadirnya PLN di desa. Tidak hanya itu, peran kolaborasi antara PLN dengan pemerintah daerah sangat penting demi kelancaran pembangunan jaringan listrik.

"Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah membantu PLN menghadirkan listrik bagi masyarakat yang berada di daerah 3T. PLN terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam mewujudkan Sumatra Utara terang pada 2024," kata Awaluddin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement