Jumat 23 Jun 2023 19:59 WIB

Buni Yani: Idealnya Walkot Depok Seorang Penghapal Alquran Minimal Juz 30

Buni Yani mendukung wali kota Depok yang saleh.

Terpidana kasus UU ITE Buni Yani (kanan) tiba di Masjid Al Barkah, Jakarta, Jumat (1/2/2019).
Foto: Antara/Reno Esnir
Terpidana kasus UU ITE Buni Yani (kanan) tiba di Masjid Al Barkah, Jakarta, Jumat (1/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akun Twitter Buni Yani kembali melontarkan sejumlah syarat bagi calon wali kota Depok. Lewat akun Twitter-nya, Wakil Ketua Umum Partai Ummat ini menilai wali kota Depok idealnya merupakan seorang penghapal Alquran. 

"Idealnya walkot Depok adalah seorang penghapal Qur'an minimal juz 30 agar bisa menjadi imam shalat dengan bacaan yang lumayan. Tapi kalau tidak, ya janganlah mereka yang terang-terangan melanggar syariat seperti makan babi, tidak shalat, dllnya. Ini melecehkan warga Depok," ujarnya lewat kicauan di Twtter, Jumat (23/6/2023). 

Baca Juga

Ia berpandangan warga Depok yang agamis dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila harus mempertahankan kotanya jangan sampai jatuh ke tangan orang yang antisyariah dan didukung oleh partai antisyariah.  "Warga Depok harus bersatu membentuk kekuatan sehingga suara mereka jadi penentu walkot."  

Sebelumnya Buni Yani yang terkenal menyusul mencuatnya kasus Ahok itu juga menyebut sosok Wali Kota Depok harus merupakan orang yang saleh.

Menurutnya, orang nomor satu di daerah penyangga ibu kota ini harus yang mengerti visi-misi Kota Depok. "Kota Depok harus dipimipin Walkot yang soleh dan mengerti masalah Depok. Bukan oleh manusia planga-plongo yang tidak mengerti visi-misi Kota Depok," jelas Buni Yani di media sosial Twitter, Senin (19/6/2023).

Buni Yani yang menyebut dirinya sebagai warga Depok mengatakan, masyarakat harus memiliki harga diri yang kemudian memilih sosok yang mempunyai kemampuan. "Warga Depok harus punya harga diri dan memilih pemimpin yang mampu," katanya.

Sejumlah kandidat calon wali kota Depok bermunculan. Salah satunya yakni Kaesang Pangarep yang tak lain putra dari Presiden Joko Widodo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement