REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tanzania resmi membuka kedutaan besarnya di Indonesia pada Kamis (22/6/2023), yang semakin menegaskan pentingnya kerja sama dan persahabatan kedua negara.
Menteri Luar Negeri Tanzania Stergomena Lawrence Tax menegaskan bahwa Indonesia selalu menjadi sekutu dan merupakan salah satu negara yang paling awal membuka kedutaannya di Tanzania setelah kemerdekaan.
"Sejak saat itu kita tetap menjadi mitra, dan sekarang kami ingin bergerak maju untuk memperkuat kerja sama politik dan ekonomi," kata Menlu Tax dalam konferensi pers usai pertemuan bilateral dengan Menlu RI Retno Marsudi, Kamis.
Selama pertemuan tersebut, kedua menlu membahas upaya meningkatkan perdagangan dan investasi melalui kemitraan publik dan swasta, serta menyepakati kerja sama di bidang manufaktur, pertambangan dan energi, pertanian, perikanan, serta industri pariwisata dan perhotelan.
Tax menjelaskan bahwa kunjungannya ke Indonesia akan ditindaklanjuti dengan kunjungan resmi Perdana Menteri Tanzania Kassim Majaliwa pada September mendatang.
PM Majaliwa didampingi delegasi bisnis Tanzania yang akan merealisasikan kerja sama bisnis di antara dua negara.
?Saya yakin kunjungan tersebut akan membuka kerja sama baru di bidang perdagangan dan investasi untuk keuntungan bersama kedua negara,? tutur Tax.
Dia pun menyambut baik rencana kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Tanzania, meskipun belum disebutkan kepastian waktunya.
Tanzania merupakan mitra dagang terbesar kedua bagi Indonesia di Afrika Timur.
Perdagangan Indonesia-Tanzania mencatat tren positif yaitu meningkat 50 persen sejak 2019 hingga 2022, dengan nilai mencapai lebih dari 340 juta dolar AS (sekitar Rp5 triliun).