REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perum Bulog Cabang Bandung memastikan stok beras di Kota Bandung aman hingga akhir tahun. Kepala Bulog Cabang Bandung, Erwin Budiana memastikan stok dan harga pangan dalam kondisi aman terkendali, terutama beras yang saat ini masih tersedia hingga 2.900 ton.
"Stok beras di Kota Bandung terhitung aman tergantung kebutuhan. Saat ini ada kegiatan penyaluran bantuan pangan yang di prakarsai Badan Pangan Nasional pagunya 1000 ton. Kalau itu berjalan, stok kita bisa bertahan hingga 3 Bulan ke depan atau bahkan hingga akhir tahun," tutur Erwin.
Ia juga menjamin, apabila terjadi peningkatan permintaan beras maka pihaknya akan menyuplai beras dari gudang lain untuk memenuhi kebutuhan. Adapun terkait upaya antisipasi menghadapi El Nino, Erwin mengatakan, Bulog telah mengoptimalkan penyerapan beras petani hingga 90 persen pada semester pertama 2023.
"Kalaupun kebutuhan meningkat maka tidak menutup kemungkinan kita suplai dari gudang lain seperti Paseh Sumedang dan Cimindi. Stok beras sampai saat ini sangat aman," ujarnya.
"Untuk El Nino, kami target penyerapan beras di semester pertama, sebanyak 80-90 persen. Sisanya di semester kedua. Kita pastikan stok beras kita aman," imbuhnya.
Selama periode menjelang Iduladha, Bulog juga akan ikut dalam gelar pangan murah yang diprakarsai Pemkot Bandung serta Badan Pangan Nasional, kata Erwin. Dia mengungkapkan, Bulog akan menyiapkan beras medium SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) sebanyak 1,5 ton beras dengan harga Rp 45.000 per lima kilogram.
"Kita akan terjun langsung menjual berbagai komoditas dan beras SPHP dengan harga murah dalam rangka menghadapi Iduladha," ujarnya.
Sebelumnya, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung Eric Mohamad Atthauriq mengatakan, pemerintah Kota Bandung melalui tim pengendali inflasi daerah (TPID) telah menyiapkan strategi pengendalian inflasi menjelang hari besar Idul Adha dan dalam menghadapi dampak cuaca ekstrem El Nino. Eric mengatakan, salah satu strategi yang akan dilakukan akan dengan menggelar gerakan pangan murah plus (GPM+) bersama Badan Pangan Nasional pada Senin (26/6/2023) mendatang.
"Hal ini untuk memastikan masyarakat mendapatkan berbagai komoditas secara murah terutama menjelang Idul Adha dan liburan sekolah," ungkapnya seusai Rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Bandung di Balai Kota.
Saat ditanya lebih lanjut terkait ketersediaan pangan di Kota Bandung, Eric menegaskan bahwa stok pangan dalam kondisi aman, terutama untuk komoditas beras. Berdasarkan informasi dari Bulog Bandung, ketersediaan besar di Kota Bandung mencapai 2.900 ton, paparnya.
"Dari segi ketersediaan air juga sudah kita koordinasikan dengan PDAM Tirtawening untuk ketersediaan air baku," katanya.
Eric mengatakan, meski hampir 100 persen bahan pangan Kota Bandung dipasok dari luar daerah, namun Pemerintah Kota Bandung akan terus melakukan pengawasan dan pemeriksaan rutin untuk menjamin kelancaran distribusi dan ketersediaan pangan. Pemkot Bandung, sambung Eric, juga telah bekerjasama dengan delapan kabupaten/kota produsen untuk memastikan kelancaran pasokan pangan.
"Ini dalam rangka suplai bahan pangan terutama beras," kata dia.