Rabu 21 Jun 2023 03:06 WIB

Pemprov Babel Dorong Pengembangan Hilirisasi Kelapa Sawit

Pemerintah memiliki visi agar industri kelapa sawit Indonesia jadi produsen terbesar.

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong upaya pengembangan hilirisasi kelapa sawit. (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong upaya pengembangan hilirisasi kelapa sawit. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong upaya pengembangan hilirisasi kelapa sawit guna meningkatkan pemberdayaan masyarakat, sekaligus perekonomian di daerah itu.

"Sebagai langkah awal kita telah menggelar forum diskusi untuk membahas pengembangan hilirisasi kelapa sawit dengan mengundang beberapa narasumber dari akademisi dan praktisi dengan melibatkan peserta dari petani kelapa sawit, koperasi dan para pengurus gapoktan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tarmin AB di Pangkalpinang, Selasa (20/6/2023).

Baca Juga

Ia mengatakan kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki daya tahan dan ikut serta menopang pertumbuhan ekonomi di Babel. Selain itu, industri kelapa sawit juga berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja baik langsung maupun tidak langsung yang akan terus didukung pemerintah sebagai salah satu pilar ekonomi masyarakat.

Pemerintah memiliki visi agar industri kelapa sawit Indonesia dapat menjadi produsen sawit terbesar dan mendorong hilirisasi atau pengembangan produk turunan.

Menurut dia, kelapa sawit adalah tanaman penghasil minyak nabati tertinggi, jika dihitung dengan penghitungan lahan per hektare, maka lahan kebun kelapa sawit paling banyak memproduksi minyak dibandingkan minyak dibandingkan jenis nabati lain.

"Oleh karena itu industri kelapa sawit memenuhi kriteria sebagai industri unggulan yang pantas untuk dikembangkan lebih luas lagi, dari mulai hulu hingga ke hilir," kata Tarmin.

Kelapa sawit juga mempunyai kemampuan menghasilkan minyak nabati yang banyak dibutuhkan oleh sektor industri pengolahan yang memiliki sifat tahan oksidasi dengan tekanan tinggi dan kemampuannya melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya.

Selain itu, daya melapis yang tinggi membuat minyak kelapa sawit dapat digunakan untuk beragam peruntukan, antara lain untuk minyak masak, minyak industri, dan bahan bakar. Melalui program hilirisasi industri sawit diharapkan dapat mendapatkan nilai tambah produk bahan mentah, memperkuat struktur industri, menyediakan lapangan kerja dan memberi peluang usaha di Indonesia.

Program hilirisasi industri sawit ini dimaksudkan agar komoditas yang diekspor tidak lagi berupa bahan baku, tetapi sudah dalam bentuk produk turunan atau barang jadi sehingga dapat meningkatkan harga yang berujung pada peningkatan penerimaan devisa melalui ekspor," ujarnya.

Disperindag Babel melalui kegiatan forum diskusi bersama akademisi dari IPB dan Direktur Pemberdayaan Masyarakat IREEM dengan menghadirkan para petani kelapa sawit, pengurus BUMDesa, Koperasi Sawit dan Gapoktan Sawit diharapkan agar program hilirisasi kelapa sawit ini bisa dimulai dengan melibatkan banyak pihak bersama masyarakat sehingga program hilirisasi bisa memberikan nilai tambah bagi para pelaku usaha yang ada di dalamnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement