Selasa 13 Jun 2023 12:27 WIB

Al Zaytun, Panji Gumilang dan Proyek Kapal Nabi Nuh

Di balik kemegahan dan kontroversi pesantren Az Zaytun pimpinan Panji Gumilang

Mantan bupati Indramayu Lucky Hakim saat diajak Panji Gumilang mengucapkan salam khas Yahudi Israel di Pesantren Al Zaytun tahun lalu.
Foto:

Namun, banyak pihak yang meragukan kredibilitas dan integritas Syekh Panji Gumilang sebagai seorang ulama dan pendidik. Beberapa fakta yang menjadi sorotan antara lain adalah:

Gelar Doktor Honoris Causa yang diperoleh Syekh Panji Gumilang dari IMCA-Revans University ternyata berasal dari universitas tidak terakreditasi yang berbasis di Inggris dan Amerika Serikat. Universitas ini juga dikenal sebagai penyedia gelar palsu atau gelar kertas (Wikipedia, 2023).

Sistem pendidikan satu pipa yang diterapkan di Al-Zaytun ternyata tidak sesuai dengan standar nasional dan internasional. Sistem ini diduga hanya sebagai alat untuk mengisolasi dan mengontrol para santri agar tidak terpengaruh oleh pemikiran-pemikiran luar yang bertentangan dengan doktrin NII Panji Gumilang. Selain itu, sistem ini juga diduga sebagai cara untuk mengeksploitasi para santri sebagai tenaga kerja murah untuk proyek-proyek Syekh Panji Gumilang (Muhsin et al., 2017).

Mazhab Soekarno yang diklaim oleh Syekh Panji Gumilang sebagai mazhab yang dianut oleh Al-Zaytun ternyata tidak memiliki dasar yang kuat dari sisi syariat dan sejarah. Mazhab ini hanya merupakan interpretasi sesat dari pemikiran-pemikiran Bung Karno yang dicampuradukkan dengan ajaran-ajaran NII Panji Gumilang. Mazhab ini juga bertentangan dengan mazhab-mazhab yang diakui oleh mayoritas umat Islam di dunia, seperti Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali (Yuda Sanjaya, Radar Cirebon 2 Juni 2023).

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Syekh Al Zaytun, Panji Gumilang, adalah seorang tokoh yang penuh kontroversi dan misteri. Ia memiliki pengaruh yang besar di kalangan pengikutnya di Al-Zaytun, namun juga mendapat banyak kritik dan penolakan dari kalangan umat Islam luas. Ia memiliki visi yang ambisius untuk membangun peradaban Islam melalui pendidikan, namun juga diduga melakukan penyimpangan dan penyelewengan dalam prosesnya. Ia memiliki rencana yang megah untuk membangun kapal-kapal seukuran bahtera Nabi Nuh, namun juga diduga sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari kasus-kasus hukum yang menjeratnya.

 

 

Lihat tulisan pada halaman berikutnya:

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement