Selasa 13 Jun 2023 12:27 WIB

Al Zaytun, Panji Gumilang dan Proyek Kapal Nabi Nuh

Di balik kemegahan dan kontroversi pesantren Az Zaytun pimpinan Panji Gumilang

Mantan bupati Indramayu Lucky Hakim saat diajak Panji Gumilang mengucapkan salam khas Yahudi Israel di Pesantren Al Zaytun tahun lalu.
Foto: Tangkapan layar akun youtube Arek Pati
Mantan bupati Indramayu Lucky Hakim saat diajak Panji Gumilang mengucapkan salam khas Yahudi Israel di Pesantren Al Zaytun tahun lalu.

Oleh: Al Chaidar, Departemen Antropologi, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Aceh

Syekh Al Zaytun, Panji Gumilang, adalah seorang pendidik dan pendiri Pondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat. Pesantren ini dikenal sebagai salah satu pesantren terbesar dan termegah di Asia, dengan fasilitas pendidikan yang lengkap dan modern. Namun, di balik kemegahan pesantren ini, tersimpan berbagai kontroversi yang menimpa Syekh Panji Gumilang dan yayasan yang dipimpinnya.

Salah satu kontroversi yang baru-baru ini mencuat adalah rencana pembangunan 90 kapal seukuran bahtera Nabi Nuh oleh Syekh Panji Gumilang. Menurut laporan media, kapal-kapal ini akan diberi nama-nama tokoh-tokoh yang diobsesi oleh Syekh Panji Gumilang, seperti Kalinyamat, Connie Rahakundini Bakrie, dan lain-lain. Syekh Panji Gumilang mengklaim bahwa pembangunan kapal-kapal ini adalah bagian dari "divert program" untuk mengalihkan perhatian publik dari kasus-kasus hukum yang menjerat dirinya dan yayasan Al-Zaytun (Radar Cirebon, 5 Juni 2023).

Kasus-kasus hukum yang dimaksud antara lain adalah tuduhan penyimpangan doktrin dan ajaran Islam oleh Syekh Panji Gumilang dan pengikutnya di Al-Zaytun. Sejak tahun 2000-an, menurut Umar Abduh, Syekh Panji Gumilang telah dituduh sebagai pemimpin gerakan sesat NII (Negara Islam Indonesia) yang berusaha membangun negara impian iblis di bawah bendera Al-Zaytun. Beberapa buku dan artikel telah ditulis untuk membongkar fakta-fakta kesesatan tafsir dan ajaran NII Panji Gumilang, seperti karya Djamaluddin Amin(2002), Abduh (2001), Muhsin et al. (2017), dan lain-lain.

Selain itu, Syekh Panji Gumilang juga dituduh melakukan penipuan dan penggelapan dana donatur dan masyarakat sekitar Al-Zaytun. Beberapa proyek pembangunan yang digagas oleh Syekh Panji Gumilang diduga tidak sesuai dengan peruntukannya atau tidak selesai secara tuntas. Misalnya, proyek pembangunan bunker-bunker ilegal, pembelotan pasukan Tibmara & Garda, penindasan & pelanggaran HAM di Ma'had Al-Zaytun (Abduh, 2002). Selain itu, Syekh Panji Gumilang juga diduga memanfaatkan tenaga ahli Al-Zaytun untuk kepentingan pribadi tanpa memberikan imbalan yang layak (Disway.id, 21 Mei 2023).

Syekh Panji Gumilang sendiri membantah semua tuduhan tersebut dan mengklaim bahwa dirinya adalah seorang ulama yang berjuang untuk memajukan pendidikan Islam di Indonesia. Ia mengatakan bahwa ia telah belajar di Pondok Modern Gontor dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari IMCA-Revans University. Ia juga mengaku memiliki hubungan baik dengan tokoh-tokoh nasional dan internasional, serta menjadi pelopor pendidikan terpadu (kampus peradaban) melalui sistem pendidikan satu pipa di Al-Zaytun (Wikipedia, 2023).

Lihat tulisan pada halaman berikutnya:

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement