Rabu 07 Jun 2023 21:46 WIB

BPIP Dorong Peran Pemuda dalam Aktualisasi Pancasila di Indonesia

Para generasi muda juga wajib menjaga persatuan bangsa Indonesia.

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Drs KH Yudian Wahyudi.
Foto: Dok. BPIP
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Drs KH Yudian Wahyudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA -- Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Drs KH Yudian Wahyudi mendorong peran pemuda dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila khususnya di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, yang merupakan tanah kelahiran pahlawan Nasional RA Kartini. "Saya mengajak generasi muda bersama-sama untuk terus bergerak dalam upaya melestarikan dan membumikan Pancasila dalam tindakan.” ujarnya, saat membuka seminar bersama Pemerintah Kabupaten Jepara bekerja sama dengan GP Ansor Jepara, Rabu (7/6/2023).

Yudian bahkan menekankan kepada pemuda di Jepara untuk mengikuti jejak salah satu pahlawan Nasional perempuan tersebut dalam mewujudkan pendidikan yang berlandaskan Pancasila. Generasi Z yang berjumlah 75,49 juta jiwa atau 27,94 persen dari total seluruh penduduk Indonesia, membutuhkan pendampingan  terutama dalam pendidikan yang berkarakter Pancasila.

Baca Juga

"Generasi muda yang sedang tumbuh di masa kini merupakan calon pemegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini," ujarnya.

Tidak hanya itu, dalam mewujudkan Pendidikan masa kini yang berkarakter Pancasila, Yudian mendorong para pemuda untuk menguasai ragam ilmu pengetahuan baik agama, eksakta, maupun teknologi dan bahasa asing. "Karena ilmu-ilmu inilah yang memajukan peradaban manusia," tegasnya.

Tidak hanya itu dirinya berpesan kepada para pemuda untuk menjaga persatuan, menghargai perbedaan serta jangan mudah diadu domba.

"Saya berpesan kepada kita semua agar senantiasa menjaga persatuan, jangan mau diadu domba, jangan mau dipecah-belah, jangan dengarkan hasutan bahwa Pancasila bertentangan dengan agama Islam, karena senyatanya justru Pancasila sejalan dengan ajaran-ajaran Islam," katanya.

Deputi Bidang Hubungan Antarlembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP Ir Prakoso melaporkan kegiatan tersebut diikuti ratusan peserta perwakilan organisasi kepemudaan dan mahasiswa se-Kabupaten Jepara. Pembinaan Ideologi Pancasila dengan tema "Aktualisasi Pancasila dalam Pandangan Pemuda" ini diharapkan tidak hanya seremonial, melainkan diamalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kami harapkan Pembinaan ini dapat diimplementasikan di lingkungannya bapak-ibu sekalian," ujarnya.

Berkembangnya teknologi dengan pesat, para pemuda di Jepara juga dapat memanfaatkannya untuk membumikan Pancasila melalui media digital.

Dalam kesempatan yang sama Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta, bersyukur dan berterima kasih kepada BPIP karena telah memberikan pembinaan kepada generasi muda di Jepara. "Harapan saya momentum ini dapat dimanfaatkan oleh anak-anak muda Jepara sebagai calon pemimpin bangsa," katanya.

Ia juga mengaku situasi dan kondisi Kabupaten Jepara saat ini aman dan tenteram dibawah naungan Pancasila. "Pak Kepala perlu saya laporkan situasi Kabupaten Jepara saat ini kondisinya bagus, meskipun banyak perbedaan tetapi rukun," ujarnya.

Ia mengatakan, keragaman merupakan satu kesatuan yang sangat penting dalam mewujudkan Indonesia yang maju, damai dan sejahtera. Tidak kalah penting, Kabupaten Jepara bahkan akan membuat Peraturan Daerah tentang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai pondasi memperkuat ideologi Pancasila.

"Dengan hal itu generasi penerus bangsa ini selain harus mengamalkan juga mengenal dan bangga dengan budaya Indonesia yang beragam," katanya.

Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Jepara Ainul Mahfud mengapresiasi kegiatan kolaborasi ini sebagai upaya gotong royong untuk membumikan Pancasila. Di bulan Bung Karno ini ia berharap menjadi renungan generasi muda dalam memperjuangkan Bangsa dan Negara dengan Ideologi Pancasila. Pihaknya bahkan akan terus berkomitmen menjaga sebagai benteng Pancasila di tengah gempuran Ideologi lain.

"Kami nyatakan akan terus menjaga Ideologi Pancasila dari oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab yang ingin mengganti dengan Ideologi lain," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement