Senin 05 Jun 2023 17:37 WIB

Puluhan Warga di Mataram Diduga Keracunan Massal Setelah Makan Nasi Bungkus

Polisi menyelidiki penyebab puluhan warga yang diduga keracunan.

Petugas kesehatan memeriksa tensi atau tekanan darah salah satu korban keracunan masal makanan (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Destyan Sujarwoko
Petugas kesehatan memeriksa tensi atau tekanan darah salah satu korban keracunan masal makanan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepolisian Resor Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyelidiki penyebab puluhan warga di Desa Lebah Sempage, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, diduga mengalami keracunan. Peristiwa tersebut terjadi seusai mereka makan nasi bungkus.

"Sekarang kami masih melakukan penyelidikan dari laporan polisi yang kami terima dari penanganan awal di Polsek Narmada. Siang ini baru kami terima," kata Kepala Satreskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama di Mataram, Senin (5/6/2023).

Baca Juga

Dalam rangkaian penyelidikan untuk mengungkap adanya unsur pidana pada peristiwa yang terjadi, Ahad (4/6/2023), dalam kegiatan penyuluhan dari Himpunan Mahasiswa Farmasi Universitas Qhamarul Huda Bagu (Uniqhba), dia memastikan akan ada permintaan klarifikasi kepada para pihak. "Bukan hanya korban yang mengalami nyeri ulu hati, muntah, mulas dan lemas saja, nanti juga ada dari keterangan dokter dan Balai POM juga, karena mereka yang ahli, yang bisa jabarkan apa benar ada racun di makanan ini," ujarnya.

Oleh karena itu, Yogi pun memastikan bahwa pihaknya juga mempelajari informasi hasil temuan awal dari Polsek Narmada. "Ya, termasuk makanan nasi bungkus, mi, dan tempe yang diduga menjadi penyebab para korban dilarikan ke rumah sakit. Itu semua nanti akan kami uji di laboratorium Balai POM," kata dia.

 

Dengan menyampaikan hal demikian, Yogi meyakinkan bahwa dalam penanganan kasus ini pihaknya belum mengamankan maupun menetapkan tersangka. "Masih lidik. Nanti kalau sudah ada hasil dari ahli, uji laboratorium, apakah ada unsur kesengajaan atau tidak, itu akan dilihat dalam penyelidikan ini," kata dia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement