Rabu 31 May 2023 16:37 WIB

Pengamat Sarankan Prabowo Pilih Airlangga Jadi Cawapres

Koalisi Gerindra, PKB, sama Golkar terbuka pada Pilpres 2024.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) bersama Menhan Prabowo Subianto.
Foto: Istimewa
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) bersama Menhan Prabowo Subianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon presiden (capres) dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto disarankan memilih Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres). Sementara untuk Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar. Pengamat politik Emrus Sihombing menyarankan, cukup menjadi menteri koordinator (menko).

"Maka kalau misalnya peluang untuk koalisi Gerindra, PKB, sama Golkar sangat terbuka peluang itu. Sangat sangat terbuka. Saya melihat calon presidennya adalah Prabowo kan, maka Golkar itu Airlangga menjadi calon wakil presiden, sementara PKB bisa saja mereka mendapat posisi di beberapa menteri dan menko gitu kan sharing power," ujar Emrus di Jakarta saat dihubungi wartawan, Rabu (31/5/2023).

Emrus menyampaikan, keuntungan yang akan diperoleh Prabowo jika memilih Airlangga menjadi cawapres adalah tingkat keterpilihan. Dia meyakini, Airlangga dapat menjadi pelengkap Prabowo dalam mengurus pemerintahannya kelak saat terpilih pada Pilpres 2024.

"Saya kira keuntungan dari sudut elektabilitas, dari sudut keterpilihan nanti di pilpres, kenapa? Kan kalau kita lihat memang tingkat elektabilitas Airlangga rendah, tapi jangan dilupakan Airlangga punya dua kelebihan utama, dia adalah teknokrat, menyelamatkan ekonomi Indonesia pada masa Covid kan, artinya dia pelaku kebijakan ekonomi sehingga terjaga ekonomi kita," ujar Emrus.

Selain itu, kata dia, Airlangga juga memiliki kekuatan dari sisi mesin politik. Menurut Emrus, Airlangga dengan kendaraan Golkar memiliki struktur politik hingga ke tingkat desa yang mampu bergerak untuk memenangkan kandidat capres-cawapres.

“Kemudian keuntungan yang kedua bahwa mesin politik Golkar ini hebat. Begitu mereka ingin memenangkan pilpres nanti tentu ada kesatuan yang utuh di antara mereka sehingga mesin politik, ke bawah bisa bergerak. Jadi tidak ada pecah suara Golkar menjadi mendukung kandidat yang lain. Gitu ya," kata Emrus.

Sebelumnya, berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, nama Airlangga mendapatkan suara terbanyak sebagai cawapres pada Pemilu 2024. Hasil survei dilakukan LSI Denny JA mengenai sosok cawapres berdasarkan variabel tambahan elektabilitas, ketua umum partai (tiket), tokoh dari ormas besar, pengalaman di pemerintahan, dan jaringan sumber dana, nama Airlangga yang teratas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement