Senin 29 May 2023 13:53 WIB

Investasi Masuk di Kalsel Ditarget Rp 12,5 Triliun pada 2023

Pertambangan batu bara dan perkebunan sawit masih jadi andalan Kalsel tarik investasi

Pekerja memanen tandan buah segar sawit di kebun di Kecamatan Candi Laras Selatan, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Kamis (11/11/2021). Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTS) Provinsi Kalimantan Selatan, Endri, menyampaikan, investasi masuk di provinsinya ditarget Rp 12,5 triliun pada 2023 oleh pemerintah pusat.
Foto: ANTARA/Bayu Pratama S
Pekerja memanen tandan buah segar sawit di kebun di Kecamatan Candi Laras Selatan, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Kamis (11/11/2021). Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTS) Provinsi Kalimantan Selatan, Endri, menyampaikan, investasi masuk di provinsinya ditarget Rp 12,5 triliun pada 2023 oleh pemerintah pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTS) Provinsi Kalimantan Selatan, Endri, menyampaikan, investasi masuk di provinsinya ditarget Rp 12,5 triliun pada 2023 oleh pemerintah pusat.

Target investasi masuk Kalsel 2023 ini, diakui Endri di Banjarmasin, Senin (29/5/2023), naik Rp 1,5 triliun dibandingkan 2022, hingga jadi tantangan bagi Pemprov Kalsel bersama pemerintah kabupaten/kota untuk bisa kembali memenuhi target. Sebab, ungkap dia, target investasi masuk Kalsel pada 2022 sebesar Rp 11 triliun bisa tercapai dengan baik, hingga ditambah sekian persen targetnya pada 2023 ini oleh pemerintah pusat.

Baca Juga

"Sesuai target investasi nasional, kita sama-sama optimistis bisa mencapai target tersebut," ujar Endri.

Sebagaimana diketahui, Kalsel memiliki potensi yang kuat untuk menarik investasi nasional hingga internasional dari beberapa sektor unggulan, utamanya pertambangan batu bara dan perkebunan sawit. Demikian juga sektor pariwisata, keterkaitan dengan perhotelan, restoran atau rumah makan, pengembangan objek wisata dan sektor usaha ekonomi kreatif.

 

Selain itu, sektor perkebunan, Kalsel memiliki tanah yang subur, baik dataran tanah gambut untuk pertanian, dataran tanah tinggi untuk beragam tanaman seperti kopi hingga karet. Sementara itu, sektor peternakan, salah satunya untuk peternakan sapi potong dengan sistem tumpang sari.

Terakhir yang juga potensi investasi di Kalsel adalah sektor perikanan. Sebab wilayah Kalsel memiliki cukup panjang garis pantai, belum lagi banyak sungai di provinsi dengan 13 kabupaten/kota tersebut.

Menurut Endri, Kalsel menguatkan penggerak investasi hijau yakni investasi yang fokus pada aspek-aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola baik, untuk mengurangi ketergantungan Kalsel pada sektor usaha energi posil. "Saat ini investasi terbesar masuk di Kalsel masih di bidang pertambangan batu bara, ini bisa habis pada waktunya, karenanya sektor energi terbarukan yang mulai digalakkan," kata Endri.

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement