Jumat 26 May 2023 06:40 WIB

Perpusnas Resmikan Gedung Perpusda Inhil Megah dan Museum Kelapa

Bupati berharap, kultur pelayanan perpustakaan berubah dari statis menjadi dinamis.

Perpustakaan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir (Perpusda Inhil), Provinsi Riau.
Foto: Dok Perpusnas
Perpustakaan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir (Perpusda Inhil), Provinsi Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perpustakaan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir (Perpusda Inhil), dibangun megah untuk menyuguhkan berbagai layanan ataupun bahan bacaan dari semua lingkup pengetahuan untuk masyarakat. Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas), Ofy Sofiana, bersama Bupati Inhil Muhammad Wardan meresmikan Gedung Perpusda Kabupaten Inhil sekaligus meluncurkan Museum Kelapa di Tembilahan, Kabupaten Inhil, Provinsi Riau, pada Kamis (25/5/2023).

"Peran dan fungsi perpustakaan semakin penting dalam mewujudkan masyarakat yang cerdas dalam memaknai informasi, memanfaatkan dan mengelola informasi yang bersumber dari koleksi perpustakaan. Juga untuk kesejahteraan dan kemajuan bangsa," ucap Ofy dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (26/5/2023).

Dibangun menggunakan dana alokasi khusus (DAK) fisik tahun 2021 bidang pendidikan subbidang perpustakaan senilai Rp 10 miliar, gedung tersebut memiliki enam lantai. Adapun lokasi Museum Kelapa berada di lantai empat. Pada tahun ini, Perpusnas menyalurkan kembali DAK fisik 2023 untuk menu perabot, TIK, dan koleksi bahan perpustakaan kepada Kabupaten Inhil.

Ofy menyampaikan, pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia merupakan fokus prioritas pemerintah dalam pembangunan bangsa. Salah satunya adalah dengan penguatan literasi masyarakat. Dengan demikian, menurut dia, peluang untuk dapat bersaing secara global menjadi semakin besar dan kesejahteraan masyarakat pun meningkat.

"Perpustakaan mempunyai peranan strategis dalam pembangunan manusia Indonesia, karena perpustakaan adalah ruang belajar yang tidak memiliki batasan ruang dan waktu, tidak seperti proses belajar di sekolah yang memiliki batasan-batasan tertentu," katanya menjelaskan.

Kabupaten Inhil memiliki julukan Negeri Hamparan Kelapa Dunia karena lebih dari 80 persen masyarakatnya menggantungkan kehidupan kepada kelapa. Menurut Bupati Inhil Muhammad Wardan, kekayaan alam berupa kelapa harus mampu dijadikan prospek dengan menggandeng perpustakaan sebagai jembatan kepada masyarakat.

Dia berharap agar kultur pelayanan perpustakaan dapat berubah dari statis konvensional menjadi dinamis dan profesional. Wardan ingin ada penyelarasan peran dan fungsi perpustakaan sebagai wahana pembelajaran sepanjang hayat sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi bagi masyarakat.          

Kepala Perpustakaan UIN Sultan Syarif Qasim Riau, M Tawwaf, menambahkan, inklusi sosial sejatinya berhubungan erat dengan literasi, yang pada tingkatan akhirnya mengharapkan masyarakat mampu berinovasi untuk memproduksi barang dan jasa berdasarkan hasil bacaan mereka. Dengan kata lain, kata dia, taraf hidup masyarakat dapat meningkat melalui membaca.

"Gedung perpustakaan yang megah ini tentu harus dipenuhi dengan bahan bacaan referensi yang berhubungan dengan kebutuhan masyarakat yang ada di Inhil, yakni kelapa. Ini dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Karena kalau tidak membaca, mereka tidak bisa tahu bagaimana cara memupuk, menanam, sehingga memproduksi dengan baik," katanya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement