REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bambang Wuryanto mengatakan, pihaknya sudah menjalin kerja sama politik dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Artinya, PPP sudah bukan lagi bagian dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).
"Ya, sudah pasti (meninggalkan Partai Golkar dan PAN) karena kan PPP udah ke PDI. Sudah pasti meninggalkan KIB," ujar Bambang di ruangannya, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Jelasnya, PPP yang meninggalkan KIB adalah dalam konteks dukungannya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Partai berlambang Ka'bah itu diketahui sudah resmi mendukung Ganjar Pranowo yang dideklarasikan PDIP sebagai bakal calon presiden (capres).
"Bahwa komunikasi terjalin, ya, itu namanya antarpimpinan partai saling komunikasi kan biasa. Komunikasinya kan mungkin bukan terkait dengan wilayah kerja sama capres-cawapres," ujar Bambang.
Dalam hal komunikasi, PDIP juga disebutnya tetap berhubungan dengan Partai Golkar dan PAN. Ia juga tak mempermasalahkan jika PPP masih berkomunikasi dengan dua partai yang ada di KIB tersebut.
"Ya saling komunikasi terus kok antara pimpinan partai, kan komunikasi. Bentuk komunikasinya kayak apa? Kan mana kita tahu," ujar Ketua Komisi III DPR itu.
Diketahui, PDIP bersama PPP akan kembali bertemu pada Juni mendatang. Salah satu yang akan dibahas adalah terkait calon wakil presiden (cawapres) untuk Ganjar Pranowo.
"Jika pada kesempatan pertama PDIP bersama dengan PPP, sudah menyampaikan terkait dengan capres, yaitu Pak Ganjar. Insya Allah, di bulan Juni juga ada tahapan untuk melangkah pada mencermati dan membahas terkait cawapres," ujar Sekretaris Jenderal PPP Arwani Thomafi di gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (24/5/2023).
Arwani belum memastikan secara detail ihwal pembahasan yang akan dilakukan nantinya. Namun, ia berharap pada Juni mendatang, di internal PPP sudah mendapatkan konfirmasi terkait siapa saja kandidat yang masuk bursa cawapres Ganjar.
"Di bulan Juni nanti itulah kami baru akan mendapatkan konfirmasi secara resmi dari, ya, kita berharap Juni ada dalam tahapan berikut dengan PDIP itu ada hal-hal yang mengarah pada nama, atau nama-nama," ujar Arwani.