Kamis 25 May 2023 13:17 WIB

Pemprov Babel Dorong Pengembangan Industri Minyak Atsiri

Babel punya potensi SDA luar biasa yang bisa dorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Mahasiswi menyelesaikan proses pembuatan parfum dari salah satu minyak atsiri, (ilustrasi). Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) mendorong warga mengembangkan industri minyak atsiri guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas
Mahasiswi menyelesaikan proses pembuatan parfum dari salah satu minyak atsiri, (ilustrasi). Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) mendorong warga mengembangkan industri minyak atsiri guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) mendorong warga mengembangkan industri minyak atsiri guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

"Provinsi Babel memiliki potensi sumber daya alam luar biasa yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, namun hingga saat ini belum dikembangkan secara maksimal," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Babel Yulizar di Pangkalpinang, Kamis (25/5/2023).

Baca Juga

Untuk itu, Pemprov melalui Dinas Koperasi dan UKM akan selalu mendorong warga agar memanfaatkan sumber daya yang bisa dimanfaatkan dengan bijaksana dan sesuai aturan agar bisa memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Untuk menggali sumber daya alam yang ada, menurut Yulizar, dibutuhkan terobosan dan inovasi, salah satunya dengan menerapkan teknologi tepat guna.

Pada tahun ini Pemprov melakukan kerja sama dengan Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk penerapan teknologi tepat guna bagi pelaku UMKM yang mengembangkan usaha penyulingan minyak atsiri. "Kami juga memberikan pelatihan kepada sebanyak 35 pengusaha minyak atsiri dengan menghadirkan narasumber dari Fakultas MIPA UGM dan salah satu perusahaan," katanya.

Pada pelatihan itu, para narasumber memberikan materi penyulingan minyak atsiri berbahan baku tumbuhan sapu-sapu yang banyak tumbuh di daerah sekitar pantai dan di lahan sekitar bekas tambang bijih timah.

"Tumbuhan sapu-sapu ini bisa disuling menjadi minyak atsiri, sudah ada yang mencoba dan harga jual juga bagus. Oleh sebab itu, melalui pelatihan ini kita dorong agar pelaku UMKM bisa memproduksi minyak atsiri tumbuhan sapu-sapu dengan skala lebih besar dan berkualitas tinggi," katanya.

Minyak atsiri berbahan tumbuhan sapu-sapu dengan nama latin "baeckea frustescens" memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena memiliki banyak manfaat dan banyak digunakan untuk industri kosmetik, parfum dan obat-obatan.

Hasil penyulingan minyak atsiri sapu-sapu ini sudah memiliki pasar, salah satunya perusahaan di Yogyakarta yang siap menjadi "offtaker" produk minyak atsiri sapu-sapu dari Babel. Pelaku UMKM tidak perlu takut untuk mengembangkannya karena potensi pasar minyak atsiri sapu-sapu ini sudah ada.

Dalam pengembangan potensi minyak atsiri sapu-sapu tentunya harus tetap mematuhi prinsip-prinsip pengelolaan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. "Dengan cara ini kita dapat menjaga keberlangsungan sumber daya alam yang kita manfaatkan serta melindunginya demi generasi selanjutnya," katanya.

Yulizar berharap dengan adanya pelatihan tersebut akan semakin banyak pelaku usaha yang aktif dan terampil dalam menjalankan usaha sehingga semakin berkembang dan mandiri. "Pola seperti ini akan terus kita kembangkan agar semakin banyak pelaku usaha industri sehingga bisa mendorong pertumbuhan industri minyak atsiri sapu-sapu di Babel," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement