REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Peneliti Indikator Politik (IPI) Bawono Kumoro menilai kenaikan elektabilitas PAN dalam survei Litbang Kompas harus dibaca lebih optimistis. Selama ini, survei PAN selalu lebih rendah dari hasil pemilu sebenarnya.
Dipaparkan Bawono, selain PDI Perjuangan dan Partai Gerindra, temuan survei terbaru periode Mei ini mencatatkan kenaikan elektabilitas PAN di tengah penurunan elektabilitas dari partai-partai politik lain. Elektabilitas PAN sebesar angka 3,2 persen atau naik dibanding survei sebelumnya yang hanya 1,6 persen. "Jadi, ada kenaikan tingkat elektabilitas cukup baik dari PAN,” kata Bawono, Rabu (24/5/2023).
Memang angka ini masih di bawah ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Namun, menurut Bawono, dalam konteks PAN dengan melihat pengalaman-pengalaman survei yang cenderung berada di bawah angka faktual dari perolehan suara dalam pemilu, berarti temuan kenaikan elektabilitas dalam survei ini bisa saja dibaca lebih optimistis.
"Kalau berkaca dari pemilu selama ini bisa dikatakan para caleg PAN memiliki nilai tinggi di mata pemilih sebagai vote getter sehingga berkontribusi positif terhadap peningkatan suara PAN dalam pemilu,” ungkap Bawono.