Jumat 19 May 2023 10:03 WIB

Surya Paloh Dinilai Mendapat Hidayah Setelah Pisah Jalan dengan Jokowi

Akibat dari sikap pilihan politik itu pun berdampak ke Partai Nasdem.

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh didampingi elit partai bersiap memberikan keterangan pers terkait kasus dugaan korupsi yang melibatkan Sekjen NasDem Johnny G Plate di DPP Partai Nasdem, Jakarta, Rabu (17/5/2023). Dalam kesepatan tersebut Surya Paloh mengatakan, partainya bakal memberikan bantuan hukum pada Johnny G Plate dan menunjuk Hermawi Taslim menjadi Plt Sekjen NasDem pasca Johnny G Plate ditetapkan tersangka dan ditahan Kejagung.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh didampingi elit partai bersiap memberikan keterangan pers terkait kasus dugaan korupsi yang melibatkan Sekjen NasDem Johnny G Plate di DPP Partai Nasdem, Jakarta, Rabu (17/5/2023). Dalam kesepatan tersebut Surya Paloh mengatakan, partainya bakal memberikan bantuan hukum pada Johnny G Plate dan menunjuk Hermawi Taslim menjadi Plt Sekjen NasDem pasca Johnny G Plate ditetapkan tersangka dan ditahan Kejagung.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Fauziah Mursid, Eva Rianti, Bambang Noroyono, Dessy Suciati Saputri

Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais menyebut Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh telah mendapat hidayah. Hal ini karena sikap dan pilihan politik Surya Paloh yang kini menginginkan perubahan dan mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Baca Juga

Amien mengatakan, Surya Paloh sebelumnya selalu berjalan beriringan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang menurutnya memiliki persamaan dibesarkan oleh kaum oligarki. Kemudian, Paloh kini memilih pisah jalan dengan Jokowi dan menjagokan Anies Baswedan sebagai calon presiden mendatang yang dinilainya antitesa dari Jokowi.

"Dalam bahasa agama ini Surya paling mendapat hidayah, karena telah lama bergelimang dengan para oligarki itu, mengambil jalan yang sangat mengejutkan tapi positif yaitu ingin melakukan perubahan change ya demi perbaikan masa depan Indonesia," ujar Amien dikutip dari Instagram-nya, Jumat (19/5/2023)

Sebaliknya, berbeda dengan Jokowi, yang menurut Amien, masih bertahan dengan dholalah, yakni kesesatan ekonomi dan kesesatan politik. Dia mengatakan, saat ini Jokowi masih meneruskan langkah-langkahnya yang tujuannya menyengsarakan rakyat dan hanya menguntungkan kalangan konglomerat dan koporaktokrat.

"Mungkin dalam bahasa agama Jokowi bertahan dalam dholalah, semacam kesesatan, ya kesesatan politik kesesatan ekonomi mungkin juga kesesatan moral yang berakhir dengan robohnya demokrasi Indonesia," katanya.

Akibat dari sikap pilihan politik itu pun, lanjut Amien Rais, berdampak ke Partai Nasdem. Amien pun mendukung Surya Paloh melakukan serangan balik kepada Presiden Jokowi. Hal ini disampaikannya berkaitan dengan penetapan tersangka Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate yang merupakan Sekjen Partai Nasdem oleh Kejaksaaan Agung.

Ini karena sejumlah pihak kemudian mengaitkan penetapan tersangka tersebut dengan sikap dan pilihan politik Partai Nasdem yang kini bersebrangan dengan Jokowi.

"Video singkat saya ini berjudul Bung Surya Paloh Please Fight Back. Jadi Bung Surya Paloh silakan bisa pukul balik Jangan hanya diam saja," kata Amien.

Amien menyebut penetapan tersangka Johnny Plate menjadi berkah tersembunyi atau bleesing in disguise bagi Indonesia. Yakni, terbongkarnya kasus dugaan korupsi yang disebut membuat negara mengalami kerugian hingga Rp 8 triliun dan yang tentunya harus diproses hukum.

Namun di sisi lain juga, penetapan tersangka ini juga menjadi gerbang lebar membongkar kasus korupsi di lingkaran orang-orang Jokowi yang diyakini Mantan Ketua MPR ini juga tidak terlepas dari dugaan korupsi. Pisah jalannya Surya Paloh ini, kata Amien, diharap bisa membuat Surya Paloh menyerang balik dan membongkat kroni-kroni Jokowi.

"Singkat kata Pak Paloh harus tegak dan tegas berdiri. Maaf Pak jangan bermental lembek ini anda punya peran besar sekali. Peristiwa Johnny Plate bisa jadi gerbang lebar buat membongkar juga korupsinya konco-konco Pak Jokowi," ujarnya.

Dia meyakini, Jaksa Agung sebelumnya yang berasal dari Nasdem, Muhammad Prasetyo mempunyai dokumen tentang korupsi lingkaran Jokowi. Karena itu, dia berharap hal ini menjadi kartu bagi Partai Nasdem melakukan serangan balik.

"Jadi buatlah konferensi pers yang tanpa tedeng aling-aling supaya apa, supaya terjadi saling bongkar antara dua kubu yang pernah bersatu dan ini berseteru. Insya Allah rakyat pasti merasa lega bahagia bila hal ini terjadi," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement