Senin 15 May 2023 16:57 WIB

Selang Dua Hari, Harga Telur Ayam di Lampung Naik Lagi Jadi Rp 29.500 Per Kg

Permintaan telur ayam meningkat jelang musim haji banyak yang hajatan.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Fuji Pratiwi
Pedagang telur di pasar (ilustrasi). Setelah dua hari berselang, harga telur ayam di pasar tradisional Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, kembali naik dari Rp 28.000 menjadi Rp 29.500 per kg pada Senin (15/5/2023). Kenaikan harga telur ayam dipicu meningkatnya permintaan, sedangkan stok mulai berkurang.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Pedagang telur di pasar (ilustrasi). Setelah dua hari berselang, harga telur ayam di pasar tradisional Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, kembali naik dari Rp 28.000 menjadi Rp 29.500 per kg pada Senin (15/5/2023). Kenaikan harga telur ayam dipicu meningkatnya permintaan, sedangkan stok mulai berkurang.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Setelah dua hari berselang, harga telur ayam di pasar tradisional Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, kembali naik dari Rp 28.000 menjadi Rp 29.500 per kg pada Senin (15/5/2023). Kenaikan harga telur ayam dipicu meningkatnya permintaan, sedangkan stok mulai berkurang.

Pedagang telur ayam di Pasar Pasir Gintung dan Pasar Tamin, Senin (15/5/2023), telah memasang harga telur ayam kisaran Rp 29.000 sampai Rp 29.500 per kg. Padahal, dua hari sebelumnya harga masih bertahan Rp 28.000 per kg.

Baca Juga

"Permintaan telur ayam sekarang ini meningkat menjelang musim haji banyak yang hajatan. Stok telur tersedia, tapi pasokan agak berkurang," kata Mulyadi (53 tahun), penjual telur ayam di Pasar Induk Tamin, Bandar Lampung.

Menurut dia, setelah Lebaran Idul Fitri permintaan telur ayam dari masyarakat terjadi peningkatan, dikarenakan banyak yang menggelar pesta pernikahan dna juga syukuran keberangkatan jamaah haji. Namun, kata dia, pihak agen telur sudah menaikkan harga lebih dulu dikarenakan pasokan berkurang.

Iksan (57 tahun), pemasok telur ayam di Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu, Lampung, para peternak saat ini masih kesulitan dalam memenuhi pasokan pakan ayamnya, karena masih mahal.

"Pemicu harga ayam potong atau telur ayam ras tersebut naik karena masih mahalnya harga pakan ayam," kata Iksan.

Menurut dia, banyak peternak ayam potong atau ayam petelur terpaksa menaikkan harga ayam potong dan juga harga telur ayam, untuk mengimbangii harga pakan ayam yang belum juga turun.

Ia mengatakan, harga pakan ayam yang tinggi, tidak sebanding dengan harga ayam potong berkisar Rp 50.000 sampai Rp 60.000 per potong. Sedangkan harga teluar ayam dijual ke pengecer Rp 25.000 sampai Rp 26.000 per kg. "Peternak ayam tidak bisa naikkan harga jual tinggi-tinggi," ujarnya.

Menjelang Lebaran Idul Adha 1444 mendatang, para pedagang memperkirakan akan terjadi kenaikan harga telur ayam lagi mencapai Rp 30.000 per kg. Hal ini akan sama seperti pada Desember 2022 lalu. Kondisi harga telur ayam, menurut pedagang, sudah sulit kembali ke harga normal berkisar Rp 21.000 sampai Rp 23.000 per kg, dikarenakan harga pakan ayam masih mahal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement