Kamis 11 May 2023 15:14 WIB

Gerindra Mengaku Belum Terima Info Proposal Airlangga Jadi Cawapres Prabowo

Golkar mengeklaim proposal ini sudah diamini PKB dan PAN.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku pihaknya belum menerima informasi terkait proposal dari Partai Golkar. Salah satu isi proposal tersebut adalah mensyaratkan Airlangga Hartarto sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk Prabowo Subianto.

"Saya belum tahu dan belum mendapat kabar. Itu kemudian nama disampaikan kepada siapa disodorkan melalui siapa, apakah hasil pertemuan disampaikan seperti itu, saya belum dapat update," ujar Dasco di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (11/5/2023).

Baca Juga

"Mungkin sehari dua hari kita komunikasikan dengan PKB dan tentunya kami akan sampaikan ke Ketua Umum tentang apa-apa yang di-update oleh PKB," katanya.

Kendati demikian, ia menjelaskan bahwa pertemuan yang dilakukan oleh PKB telah dikomunikasikan dengan Partai Gerindra. Termasuk mendukung peluang kerja sama antara Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dengan Partai Golkar.

"Kita ada kerja sama politik dan untuk memperluas kerja sama tentunya kami masing-masing melakukan penjajakan ke masing-masing parpol," ujar Dasco.

Ketua DPP Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan bahwa pihaknya mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres). Namun, dalam proposal dukungan tersebut, pihaknya mendorong agar Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dijadikan calon wakil presiden (cawapres).

"Salah satu proposal adalah Prabowo (calon) presiden dan (calon) wakil presidennya dari KIB, yaitu Airlangga Hartarto," ujar Nusron di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (10/5/2023).

Klaimnya, proposal tersebut sudah diamini oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang merupakan rekan koalisi Partai Gerindra. Klaimnya lagi, Partai Amanat Nasional (PAN) dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) juga sepakat dengan hal tersebut.

"Itu harus diterima dan diterima oleh PKB dan PAN yang ikut bergabung di sini," ujar Nusron.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement