Senin 08 May 2023 18:45 WIB

IDI Pasaman Barat Dukung Aksi Damai Tolak RUU Kesehatan

Dukungan aksi damai ini bentuk keprihatinan para organisasi profesi kesehatan.

Sejumlah tenaga kesehatan saat melaksanakan aksi di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta, Senin (8/5/2023). Aksi damai yang dilaksanakan oleh gabungan organisasi profesi kesehatan itu menolak RUU Omnibus Law Kesehatan yang dinilai berpotensi memecah belah profesi kesehatan, melemahkan perlindungan dan kepastian hukum tenaga kesehatan. Selain itu mereka juga menuntut pemerintah untuk memperhatikan sejumlah fasilitas kesehatan di daerah pelosok yang belum memadai.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah tenaga kesehatan saat melaksanakan aksi di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta, Senin (8/5/2023). Aksi damai yang dilaksanakan oleh gabungan organisasi profesi kesehatan itu menolak RUU Omnibus Law Kesehatan yang dinilai berpotensi memecah belah profesi kesehatan, melemahkan perlindungan dan kepastian hukum tenaga kesehatan. Selain itu mereka juga menuntut pemerintah untuk memperhatikan sejumlah fasilitas kesehatan di daerah pelosok yang belum memadai.

REPUBLIKA.CO.ID, PASAMAN BARAT -- Ikatan Dokter Indonesia Cabang Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, mendukung aksi damai menolak Rancanangan UU Kesehatan Omnibuslaw tanpa menghentikan pelayanan kesehatan. IDI Pasaman Barat yang beranggotakan 166 orang ikut menolak RUU kesehatan itu.

"Apalagi aksi damai dilakukan hari ini oleh lima organisasi profesi di Jakarta," kata Sekretaris IDI Cabang Pasaman Barat dr Jelli Isma Syartika di Simpang Empat, Pasaman Barat, Sumatra Barat, Senin (8/5/2023).

Baca Juga

Organisasi yang melaksanakan aksi damai tersebut yakni Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). Ia mengatakan, aksi IDI Pasaman Barat dilaksanakan dengan pemasangan spanduk, mengheningkan cipta, doa bersama, dan pemasangan pita hitam dilengan kiri para dokter.

"Pelaksanaan ini kami buat saat jam istirahat sehingga tidak mengganggu pelayanan kesehatan," ujarnya.

Menurutnya dukungan aksi damai ini bentuk keprihatinan para organisasi profesi kesehatan melihat proses pembuatan regulasi yg terburu-buru dan tidak memperhatikan masukan dari organisasi profesi yang notebene merupakan pekerja lapangan. Mereka meminta menghentikan pembahasan RUU Kesehatan.

Tolak liberalisasi dan kapitalisasi kesehatan. Para tenaga kesehatan mendesak penghentian pembahasan RUU Kesehatan.

Mereka meminta pemerintah dan DPR membenahi pelayanan kesehatan daripada sibuk membuat undang-undang baru. Meskipun mendukung aksi damai itu, tenaga kesehatan yang ada di Pasaman Barat tidak menghentikan pelayanan kesehatan.

"Pelayanan kesehatan tetal berjalan. Mudah-mudahan kedepannya pelayanan kesehatan semakin baik kepada masyarakat," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement