Selasa 09 May 2023 01:29 WIB

Ternyata, Masih Ada yang Pakai Minyak Tanah, Ini Buktinya

Konversi minyak tanah ke gas mulai dilakukan di Kota Ambon.

Minyak tanah mulai sulit didapatkan, sehingga tidak ada pilihan lain untuk konversi dari minyak tanah ke gas/ Ilustrasi.
Foto: Antara
Minyak tanah mulai sulit didapatkan, sehingga tidak ada pilihan lain untuk konversi dari minyak tanah ke gas/ Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON---Penjabat Wali Kota Ambon, Maluku,Bodewin Wattimena mengimbau aparatur sipil negara (ASN) lingkup pemerintah setempat untuk beralih dari penggunaan minyak tanah ke elpiji.

"Kami kampanyekan konversi minyak tanah ke gas, karena kita harus sadar minyak tanah semakin sedikit produksinya, minimal ASN yang memiliki pendapatan tetap, jangan lagi gunakan bahan bakar bersubsidi, saatnya beralih ke nonsubsidi supaya masyarakat kecil bisa gunakan," kata Bodewin Wattimena di Ambon.

Baca Juga

Ia mengatakan konversi minyak tanah ke gas mulai dilakukan di Kota Ambon, tetapi sebagian masyarakat masih menggunakan minyak tanah.

Satu sisi minyak tanah mulai sulit didapatkan, sehingga tidak ada pilihan lain untuk konversi ke ke gas. Karena itu ASN harus menjadi contoh untuk tidak lagi menggunakan minyak tanah.

"Pimpinan OPD di Ambon dan sebagian ASN sudah mulai beralih ke gas, dari sisi biaya pengeluaran lebih murah, tetapi di sisi lain masyarakat masih khawatir menggunakan tabung gas karena takut meledak," katanya.

Tahap awal pihak Pertamina melakukan sosialisasi dengan tujuan ASN tertarik menggunakan elpiji. "Saya berharap upaya konversi dibarengi dengan kemudahan kepada masyarakat, seperti memberikan tabung gas atau kompor gratis kepada masyarakat," ujar Bodewin.

Sales manager PT Pertamina Patra Niaga Cabang Ambon, Wahyu Purwatmo menyatakan, pihaknya berupaya mengajak masyarakat menggunakan energi yang lebih bersih yakni elpiji.

Pertamina, katanya, berupaya mensosialisasikan produk nonsubsidi yakni bright gas, agar golongan yang mampu tidak lagi membeli minyak tanah, tetapi beralih ke elpiji agar lebih hemat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement