REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Timur dr Sjamsul Arief mengungkapkan bahwa masih banyak anak yang menderita campak di wilayah setempat. Campak dikenal sebagai penyakit yang mudah menular.
"Banyak anak sakit campak. Tidak hanya di Puskesmas, ya, di pelayanan kesehatan swasta pun banyak yang campak. Tidak ada nol kasus," kata dr. Sjamsul di Surabaya, Ahad (7/5/2025).
Campak menjadi kasus yang menonjol jika dibandingkan kasus-kasus lainnya. Sebab, menurutnya campak paling cepat terjadi gejalanya.
"Kalau TBC tidak ada gejalanya, pelan-pelan. Kalau campak itu sakit kemarin, pekan depan sudah kelihatan gejalanya," ujarnya.
Sjamsul menjelaskan bahwa penyakit campak juga akan sangat berbahaya jika terjadi komplikasi. Dampaknya, seperti dapat menyebabkan diare berat hingga kematian.
Komplikasi umum yang biasanya dialami akibat campak adalah infeksi telinga dan diare. Sementara itu, komplikasi seriusnya adalah pneumonia dan ensefalitis atau radang otak.
"Campak itu bisa sangat berat, bisa meninggal juga, pneumonia itu terutama atau diare, dehidrasi," ujar Sjamsul.