REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia, tingkat elektabilitas Prabowo secara head to head unggul apabila Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan bila pemilu dilakukan saat survei berlangsung. Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Iman menilai, hasil tersebut sangat mungkin terjadi karena beberapa faktor.
Dia mengatakan, Prabowo merupakan tokoh yang bisa diterima oleh pendukung Anies maupun Ganjar. Hal tersebut, Arif menilai, menjadikan keunggulan bagi Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
“Ini karena sosok Prabowo merupakan tokoh yang bisa mengambil pendukung Aneis dan Ganjar ketika mereka tak maju atau tidak lolos putaran dua. Berbeda misalnya pendukung Anies vs pendukung Ganjar yang berhadap-hadapan dan susah bersatu,” katanya dalam keterangan persnya, Rabu (3/5).
Walaupun begitu, kata dia, situasi politik masih sangat dinamis menjelang Pilpres 2024 mendatang. Dalam beberapa survei masih menunjukkan Ganjar ataupun Anies lebih unggul.
“Iya tentu masih dinamis dan selisihnya antar tokoh tipis, terutama Ganjar dan Prabowo, bahkan Prabowo kadang juga diunggulkan dalam survei,” jelasnya.
Arif mengingatkan, para calon presiden tidak bisa bersantai-santai walaupun elektabilitas mereka unggul secara survei. Penguatan basis massa tetap harus menjadi perhatian.
“Faktor partai pengusung harus dipastikan hingga pendaftaran KPU dan faktor ceruk pemilih dalam menggalang dukungan pemilih,” tutupnya.
Sebelumnya, hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada 11-17 April 2023 menunjukkan tingkat elektabilitas Prabowo secara head to head unggul apabila Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan bila pemilu dilakukan saat survei berlangsung.
"Bagaimana kalau head to head, Anies vs Prabowo dengan asumsi Mas Ganjar tidak lolos putaran pertama, ini di sini yang mendapat momentum sepertinya Prabowo Subianto," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dikutip dari YouTube Indikator Politik Indonesia, Senin (1/5)
Berdasarkan hasil survei, jika Prabowo dihadapkan dengan Anies, elektabilitas Prabowo unggul di angka 49,3 persen berbanding 33,7 persen. Burhanuddin mengatakan, hal ini terjadi karena suara pemilih Ganjar cenderung mengalir ke Prabowo ketimbang Anies
Menariknya, ketika dihadapkan dengan Ganjar, Prabowo juga unggul dengan elektabilitas 46,8 persen dibandingkan 40,0 persen.
Ini merupakan kali pertama Prabowo unggul secara head to head dengan Ganjar sejak Agustus 2022 lalu.
"Artinya, pendukung Anies kalau enggak masuk putaran kedua itu cenderung larinya ke Pak Prabowo ketimbang ke Ganjar. Jadi posisi Pak Prabowo yang ada di tengah sekarang justru menjadi aset, dia bisa terima kanan-kiri oke," ujar Burhanuddin.
Sementara itu, ketika Ganjar "diadu" dengan Anies, Ganjar memperoleh elektabilitas 44,7 persen mengungguli Anies dengan 37,9 persen. "Karena pendukung Pak Prabowo sedikit lebih banyak yang lari ke Ganjar ketimbang ke Anies," kata Burhanuddin.
Adapun apabila ketiganya diadu secara bersamaan, Ganjar lah yang memiliki elektabilitas tertinggi di angka 34 persen, mengungguli Prabowo (31,7 persen), dan Anies (25,2 persen), sedangkan 9,1 persen responden belum tentukan pilihan.
Dengan demikian, apabila ketiganya berlaga di pemilihan presiden, Burhanuddin memprediksi pemilihan presiden akan berlanjut ke putaran kedua. Survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 1.220 orang responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar ±2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.