Rabu 03 May 2023 19:04 WIB

Sering Diminta Penumpang di Pesawat, Ternyata Ini Bukan Tugas Pramugari

Ada beberapa hal yang sebenarnya bukan tugas namun sering diminta penumpang.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Pramugara (kiri) dan pramugari (kanan) (ilustrasi). Pramugari kerap diminta melakukan beberapa hal oleh penumpang, padahal itu bukan tugasnya.
Foto: www.freepik.com
Pramugara (kiri) dan pramugari (kanan) (ilustrasi). Pramugari kerap diminta melakukan beberapa hal oleh penumpang, padahal itu bukan tugasnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pramugari dan pramugara memiliki peran penting dalam menjaga keselamatan dan melayani penumpang selama berada di pesawat. Namun, bukan berarti para pramugari dan pramugara harus melaksanakan semua permintaan penumpang.

Menurut beberapa pramugari dan pramugara, ada beberapa hal yang sebenarnya bukan tugas mereka namun kerap diminta dan dituntut oleh penumpang. Berikut ini adalah delapan di antaranya, seperti dilansir laman Huffington Post:

Baca Juga

1. Mengangkat tas penumpang ke overhead bin

Miskonsepsi terbesar yang banyak diyakini penumpang adalah pramugari dan pramugara bertugas mengangkat dan menyimpan tas penumpang ke overhead bin atau ruang penyimpanan di atas kepala dalam kabin pesawat. Selain bukan kewajiban, maskapai penerbangan juga tak menganjurkan pramugari dan pramugara untuk mengangkat tas penumpang. Alasannya, tindakan ini berpotensi membuat mereka cedera dan bila cedera ini terjadi, mereka tak mendapatkan kompensasi.

2. Memperbaiki jadwal penerbangan

Awak pesawat kerap dihujani kritik bila terjadi penundaan jadwal penerbangan. Padahal, para pramugari dan pramugara bukan pihak yang menentukan dan berkuasa dalam mengatur jadwal penerbangan.

3. Membuat stok makanan tak terbatas

Dalam penerbangan yang relatif panjang, penumpang biasanya akan mendapatkan makanan. Terkadang, makanan ini datang dengan beberapa opsi berbeda yang bisa dipilih oleh penumpang. Akan tetapi, tiap opsi makanan ini memiliki batas dan terkadang penumpang bisa kehabisan opsi makanan yang mereka inginkan.

"Mustahil untuk membawa terlalu banyak makanan. Bila pilihan menu makanan Anda tak tersedia, jangan berharap para awak bisa membuatnya begitu saja," kata pramugara dan pendiri A Fly Guy Travels, Jay Robert.

4. Menghangatkan makanan atau minuman

Penumpang yang membawa bekal makanan atau minuman juga tak bisa meminta awak pesawat untuk menghangatkan bekal tersebut. Alasannya, pesawat kerap tak dilengkapi dengan microwave untuk menghangatkan makanan atau minuman.

5. Menahan penerbangan transit

Saat melakukan penerbangan transit, ada kalanya jadwal penerbangan pertama mengalami delay atau penundaan. Dalam situasi seperti ini, pramugari dan pramugara tak memiliki kuasa untuk meminta pesawat sambungan menunggu dan menunda keberangkatan. Meski begitu, penumpang tak perlu khawatir karena ada departemen khusus yang akan memantau penundaan penerbangan dan penerbangan transit.

"Yang awak pesawat bisa lakukan adalah, sebelum mendarat, memindahkan Anda ke kursi kosong di baris lebih depan dalam kabin yang Anda tumpangi, bila tersedia, sehingga Anda memiliki peluang lebih baik untuk mengejar pesawat sambungan," ujar Robert.

6. Mengubah cuaca

Sering kali, penumpang meluapkan amarah mereka kepada pramugara dan pramugari bila cuaca memburuk saat penerbangan. Padahal, kondisi cuaca saat penerbangan tentu di luar kuasa mereka.

7. Mencari barang hilang di tempat sampah

Terkadang, penumpang mungkin tanpa sengaja membuang barang mereka ketika mengembalikan baki makanan ke pramugara atau pramugari. Bila hal ini terjadi, perlu diketahui bahwa mereka tidak bisa meminta pramugari dan pramugara untuk mencari barang tersebut di semua troli atau tempat sampah.

8. Selalu bahagia

Meski umumnya para pramugari dan pramugara bersikap ramah, mereka bukanlah robot. Ada kalanya, pramugari atau pramugara memiliki hari yang buruk dan tak tampak penuh senyum ketika berada di pesawat. Perlu dipahami pula bahwa pramugari dan pramugara memiliki tugas yang sangat menguras energi dan bisa bekerja dalam waktu yang panjang tanpa henti.  

"Bukan hal yang langka untuk bertugas selama hampir 30 jam dengan hanya tiga atau empat jam istirahat selama penerbangan," ujar Robert. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement