Senin 01 May 2023 19:00 WIB

Koalisi PDIP dan PPP Kuatkan Peluang Erick Thohir Jadi Cawapres Ganjar

Erick Thohir merupakan tokoh NU yang memiliki segudang prestasi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Erdy Nasrul
Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri peringatan harlah ke-50 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Cilegon, Banten, Sabtu (28/1/2023). Pada acara yang dihadiri kader dan simpatisan PPP itu, Erick hadir sebagai Ketua Ekonomi Masyarakat Syariah. Teriakan presiden menggema saat Erick Thohir menyampaikan sambutan.
Foto: Dok Republika
Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri peringatan harlah ke-50 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Cilegon, Banten, Sabtu (28/1/2023). Pada acara yang dihadiri kader dan simpatisan PPP itu, Erick hadir sebagai Ketua Ekonomi Masyarakat Syariah. Teriakan presiden menggema saat Erick Thohir menyampaikan sambutan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Koalisi PDIP dan PPP mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden diprediksi akan membuka peluang cawapres dari kalangan Nahdlatul Ulama. Tokoh yang nanti akan mendampingi Ganjar tersebut diharapkan dari kalangan NU dan berinovasi memajukan ormas tersebut.

Pengamat Politik M Qodari menyatakan, Ganjar Pranowo akan semakin berpeluang memenangkan pemilu 2024 apabila didampingi kader dari NU. Jalan menuju ke sana semakin terlihat dengan adanya dukungan dari PPP. Berikutnya adalah cawapres dari kalangan NU.

Baca Juga

Berbicara tentang kader NU, Qodari mengatakan Menteri BUMN yang juga Anggota Kehormatan Banser Erick Thohir merupakan sosok yang paling potensial sebagai calon wakil presiden (cawapres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

“PDIP melihat kedepan dalam kerja sama ini, mereka membutuhkan kader NU. Kerja sama PDIP dan PPP menguatkan tesis saya terkait kebutuhan kader NU di Pilpres 2024 dan menurut saya yang potensial dari keluarga besar NU dari nama – nama yang disebutkan oleh Presiden Jokowi adalah Erick Thohir,” terang Qodari di Jakarta pada Senin (1/5/2023).

Direktur Eksekutif Indo Barometer ini menjelaskan Erick Thohir merupakan keluarga besar NU atau nahdliyin yang potensial karena memiliki banyak bekal di dalam kontestasi demokrasi mendatang. Qodari mengatakan pemimpin andalan dan kepercayaan Presiden Jokowi ini sudah terbukti sebagai nahdliyin di mana memiliki kesuksesan dalam menyelenggarakan Harlah 1 Abad NU sebagai Ketua Steering Committee (SC) Harlah ke-100 NU.

Kemudian, Erick Thohir juga memiliki hubungan dekat dengan Ganjar Pranowo dan Presiden Jokowi. Menurut Qodari hal ini merupakan variabel yang masuk dalam pertimbangan.

Apalagi Erick Thohir merupakan cawapres top of mind dari Presiden Jokowi untuk menjadi pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 dan pemerintahan Indonesia selanjutnya. Di samping itu, Erick Thohir juga memiliki kekuatan logistik dan elektabilitas sebagai cawapres.

Hal ini tentunya mengungguli kader-kader NU lainnya di bursa Pilpres 2024 mendatang. Apalagi berdasarkan hasil survei dari berbagai lembaga nama Erick Thohir bertengger di jajaran top three Cawapres 2024.

Maka dari itu, Qodari mengatakan Erick Thohir ideal untuk dipasangkan dengan capres dari PDIP di Pilpres 2024 sebagai representasi dari keluarga besa NU.

 
Kalau melihat NU salah satu nama yang potensial dan paling lengkap ada nama Erick Thohir untuk Ganjar Pranowo (M Qodari).
photo
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) dan Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani (kanan) bersiap menjadi pembicara pada Seminar Nasional dan Temu Tokoh Wanita Persatuan Pembangunan (WPP) di DPP PPP, Jakarta, Senin (31/10/2022). Acara tersebut mengangkat tema - (ANTARA/Dhemas Reviyanto)

Survei Indikator 

Indikator Politik Indonesia mencoba melakukan simulasi tiga pasangan capres-cawapres potensial. Uniknya, nama Erick Thohir banyak ke luar sebagai pemenang survei jika dipasangkan dengan siapapun capresnya.

Dalam paparannya, Peneliti Indikator, Burhanuddin menerangkan, simulasi pertama dilakukan dengan Anies-AHY, Ganjar-Sandiaga dan Prabowo-Erick. Hasilnya, Prabowo-Erick ke luar sebagai pemenang dengan 32,8 persen.

Kemudian, Anies-Khofifah, Ganjar-Sandiaga dan Prabowo-Erick. Hasilnya, Prabowo-Erick ke luar sebagai pemenang dengan 34,4 persen. Pun saat Ganjar menggandeng Khofifah, Prabowo-Erick menang dengan 33,6 persen.

Lalu, simulasi dilakukan dengan pasangan Anies-AHY, Ganjar-Erick dan Prabowo-Khofifah. Hasilnya, Ganjar-Erick menang dengan 35,8 persen. Dari simulasi cawapres, tampak dukungan kepada Ridwan Kamil alami penurunan.

"Erick Thohir mengalami peningkatan dan terhadap sejumlah nama lain tampak tidak banyak mengalami perubahan," kata Burhanuddin.

Dari tiga besar nama capres potensial Ganjar, Prabowo dan Anies, nama Prabowo Subianto alami peningkatan dukungan dalam dua bulan terakhir. Sedangkan, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan cenderung alami penurunan.

"Dinamika ini tampak konsisten di berbagai simulasi pilihan capres," ujar Burhanuddin.

Kondisi ini senada dengan tren 19 nama cawapres potensial. Ridwan Kamil meskipun peringkat pertama turun cukup jauh. Burhanuddin menduga, tone RK di media sosial belakangan negatif usai merapat ke Partai Golkar.

"Yang menarik, nama-nama lain cenderung stagnan atau turun kecuali Erick," kata Burhanuddin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement