Senin 24 Apr 2023 21:09 WIB

Bagaimana Indonesia Keluar dari Inflasi dan Krisis Pangan?

Di kantong-kantong sentra produksi pangan perlu dibangun ekosistem hulu-hilir.

Petani memanen padi di lahan persawahan di Cisaranten Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (16/3/2023). Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) secara resmi menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) di tingkat petani menjadi Rp5.000 per kilogram dari HPP semula Rp4.200 per kilogram.
Foto:

Sifat produk ini tidak sepenuhnya menggantikan pestisida, namun bersifat komplementer, sehingga proses produksi jauh lebih ramah lingkungan. Kedua, teknologi diarahkan pada penerapan pertanian presisi, yang mulai dikembangkan penggiat teknologi pertanian. 

Teknologi ini mampu meningkatkan produktivitas dan mengefisienkan penggunaan sumber daya sehingga harga pokok produk pertanian menurun. Di Indonesia, penggunaan teknologi sudah masif sejak 1990-an untuk sayuran di rumah-rumah kaca pada dataran tinggi. 

Namun, aplikasi pada lahan terbuka masih terbatas. Beberapa pemain seperti Habibi Garden, Telkom dengan Agree, Hara dan lain-lain termasuk Kementerian Pertanian dengan PUTK dan PUTS sudah mencoba menginisiasi. 

Penggunaan irigasi tetes yang potensial di daerah kurang air juga terbatas, yang penting terutama saat ancaman kekeringan melanda. Investasi irigasi ini memang cukup tinggi, misal untuk tanaman cabai seluas 5 hektare diperlukan setidaknya Rp 200 juta.

Namun, jika teknologi ini digunakan maka dapat meningkatkan produktivitas hingga 20-30 persen. Jika dimasukkan sebagai komponen biaya untuk pengajuan kredit perbankan, secara keuangan layak untuk didanai.

Selain teknologi di hulu, persoalan utama pertanian Indonesia adalah pemasaran hasil. Jalan keluar ketiga dengan membangun ekosistem closed-loop, di mana rencana produksi dimulai dengan adanya off-taker yang akan membeli produk petani. 

Mulai pemilihan benih hingga jadwal tanam diatur sedemikian rupa sehingga spesifikasi produk petani sesuai  permintaan pasar dan dapat diserap off-taker. Implementasi skema ini tidak dapat dilakukan secara instan. 

Proses pendampingan harus dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak: akademisi, pemerintah, dan swasta. Selain itu, dukungan dari pemerintah melalui pemanfaatan Biaya Tidak Terduga (BTT) dari APBD untuk membantu subsidi pengadaan teknologi, input, dan pengadaan pasar murah pun dirasa mampu mendorong implementasi ekosistem closed-loop secara menyeluruh.

Contoh penerapan skema modernisasi hilir ini ini sudah dimulai di beberapa daerah, seperti Agrowisata dan Kebun Edukasi Eptilu di Garut, Koperasi Tamara di Sukabumi, serta Pengembangan Ekosistem Beras Natural Mbay di Nagekeo. 

Replikasi diperlukan karena dengan pendampingan ke petani secara pentaheliks mampu menunjang Indonesia untuk melewati berbagai titik kritis. Pada tingkat makro, jalan keluar keempat adalah optimasi kebijakan Badan Pangan Nasional (NFA). 

Sebagai lembaga baru yang mengatur ketersediaan dan keterjangkauan pangan, NFA sangat penting. Dengan 11 komoditas utama yang paling memengaruhi inflasi pangan, NFA diharapkan dapat menyelesaikan persoalan koordinasi produksi dan perdagangan pangan sehingga bisa lebih baik.

Alternatif terakhir  pada tingkat wilayah (kabupaten/kota), antara lain pendataan mengenai  ketersediaan pangan harus dilakukan secara akurat dan rutin. 

Kondisi defisit suatu daerah dapat diantisipasi jika konsep neraca pangan sudah dipahami pengambil kebijakan di daerah serta data produksi dan konsumsi dapat disediakan.  

Jika sudah terlaksana, maka antardaerah dapat melakukan kerja sama: daerah yang surplus dapat “mempertukarkan” produknya dengan daerah yang terdekat. Ini selain mampu mengurangi food loss, juga mengurangi disparitas dan gejolak harga pangan. 

Dengan kerjasama antara daerah, farmer’s share juga meningkat; di AS, rata-rata sudah di atas 40-60 persen, sedangkan di Indonesia baru 20-30 persen.  Jika lima alternatif jalan keluar dapat dilaksanakan maka impian pertanian menjadi soko guru ekonomi Indonesia tercapai. Tentu SDM pertanain menjadi kunci.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement