Senin 24 Apr 2023 12:54 WIB

Terminal Pulo Gebang Prediksi Puncak Arus Balik pada 26 April 2023

Sampai sekarang, jumlah kedatangan masih landai, di bawah 1.000 orang per hari.

Sejumlah calon penumpang berjalan menuju bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta, Kamis (23/12/2021). Memasuki periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, suasana di terminal tersebut mulai ramai penumpang dengan tujuan kota-kota besar di Pulau Sumatera, Jawa dan Bali.
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Sejumlah calon penumpang berjalan menuju bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta, Kamis (23/12/2021). Memasuki periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, suasana di terminal tersebut mulai ramai penumpang dengan tujuan kota-kota besar di Pulau Sumatera, Jawa dan Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Satuan Pelaksana Operasional Terminal Pulo Gebang Hendra Kurniawan mengatakan puncak arus balik di Terminal Terpadu Pulo Gebang diprediksikan terjadi pada H+3 Lebaran atau Rabu (26/4).

"Puncak arus balik diprediksi tanggal 26 April atau setelah cuti bersama," kata Hendra dalam keterangannya di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta, Senin (24/4/2023).

Baca Juga

Ia mengatakan sampai saat ini pihaknya mencatat jumlah kedatangan masih landai, di bawah 1.000 penumpang per hari, yang didominasi penumpang dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Menurutnya, masih banyak masyarakat yang belum pulang karena masih beraktivitas di kampung halamannya.

Kendati demikian, pihaknya tetap melakukan banyak persiapan dalam menyambut para pemudik yang akan kembali ke ibu kota Jakarta. Diantaranya dengan menyiagakan sejumlah petugas operasional seperti penyiar informasi, petugas kebersihan, dan petugas keamanan, yang siap melayani kebutuhan para pemudik yang kembali ke Jakarta.

 

Selain itu pihaknya juga bekerja sama dengan pihak eksternal seperti TNI dan Polri dalam memberikan layanan tambahan pada arus balik Lebaran tahun ini. Hendra mengimbau kepada para pemudik yang kembali ke Jakarta agar senantiasa menjaga protokol kesehatan (prokes) dengan minimal menggunakan masker, meskipun pemerintah telah mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Pandemi berakhir, tapi COVID-19 masih ada. Kita masih transisi, apalagi ada varian baru," ujar Hendra.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement