REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Universitas Indonesia (UI) masih menjadi perguruan tinggi yang paling banyak menempatkan mahasiswanya sebagai peserta program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2023, yakni 295 mahasiswa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 253 mahasiswa sarjana dan 42 mahasiswa vokasi.
Mereka akan dikirim ke berbagai perguruan tinggi mitra dari beberapa negara, seperti Inggris, Amerika Serikat, Australia, Italia, Korea Selatan, Singapura, dan banyak negara lainnya.
Kepala Center for Independent Learning (CIL) UI Fransiskus Astha Ekadiyanto mengatakan, bahwa UI mengirimkan 945 mahasiswa sarjana dan 98 mahasiswa vokasi untuk berkompetisi dalam proses seleksi IISMA 2023.
"Kami dari CIL selalu berkoordinasi dengan Dirmawa dan KUI untuk memastikan bahwa mahasiswa melakukan proses pendaftaran IISMA dengan sistem yang disepakati hingga detik-detik terakhir," ujar Astha, Jumat (21/4/2023).
Tahapan seleksi yang harus dilalui mahasiswa meliputi pengisian data diri, pengiriman berkas tes Bahasa Inggris, pembuatan surat rekomendasi dan transkrip akademis, serta pengisian esai.
IISMA menjadi salah satu program beasiswa pertukaran pelajar dari Kementerian Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbutsitek) dengan peminat lebih dari 1.860 mahasiswa pelamar dari 117 perguruan tinggi dan perguruan tinggi program Vokasi di seluruh Indonesia. Beasiswa ini memungkinkan mahasiswa di semester lima atau tujuh untuk menjalani studi di universitas luar negeri, memahami keragaman akademik, serta mengenal budaya internasional.
Mahasiswa terpilih dapat mengonversikan pengalaman studinya dengan 20 Satuan Kredit Semester (SKS) di 110 perguruan tinggi dari 26 negara yang masuk jajaran Top 100 - 300 QS World University Ranking. Mahasiswa juga akan difasilitasi pendaftaran dan biaya pendidikan, asuransi kesehatan, tempat tinggal dan tunjangan hidup, tiket pesawat dan visa, serta dana darurat.
Bekerja sama dengan Direktorat Kemahasiswaan (Dirmawa) dan Kantor Urusan Internasional (KUI), CIL membantu mahasiswa untuk melakukan pendataan dan persiapan selama proses seleksi IISMA. Fasilitas yang diberikan, antara lain sesi konsultasi terkait pemilihan perguruan tinggi, pembuatan surat rekomendasi, verifikasi beasiswa mahasiswa, subsidi biaya tes Bahasa Inggris, hingga pembekalan mahasiswa dan proses konversi SKS di program studi.
Dari seluruh tahapan yang dilakukan, tercatat Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya menjadi fakultas dengan mahasiswa pendaftar terbanyak (17 persen) yang disusul dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (13 persen), Fakultas Hukum (13 persen), dan Fakultas Teknik (11 persen). Lebih dari 60 persen mahasiswa pendaftar lolos untuk tahapan interview.
Astha menyampaikan, rasa bangganya atas jiwa kompetitif mahasiswa dalam program IISMA. Ia berharap mahasiswa awardee IISMA dapat mengikuti kegiatan lain selain kuliah sehingga mereka tidak hanya memiliki pengalaman belajar di luar negeri, tetapi juga dapat berinteraksi dengan komunitas setempat.
"Dengan mempresentasikan dan memopulerkan budaya Indonesia ke masyarakat lokal, mahasiswa memperoleh pengalaman dan relasi secara global. Hal ini juga berpengaruh terhadap reputasi dan perankingan UI di tingkat internasional. Selain itu, dengan banyaknya mahasiswa kita yang studi di luar, Indonesia akan semakin dikenal di dunia global," ujar Astha.