REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Polisi menangkap pria bernama Yudo Andreawan yang sempat viral di media sosial karena mengamuk di Stasiun Sudirman dan Stasiun Manggarai, Jakarta. Bahkan sosok pria gempal berkacamata itu diduga kerap membuat onar di tempat umum, termasuk merusuh di sebuah mal di kawasan Bundaran HI, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

“Iya betul (sudah ditangkap). Tadi malam pukul 02.00 WIB,” ungkap Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Yuliansyah saat dikonfirmasi awak media, Jumat (14/4/2023).

Kompol Yuliansyah juga membenarkan bahwa orang yang membuat rusuh di Stasiun Manggarai karena tidak sengaja senggolan dengan penumpang lain dan di Stasiun Sudirman usai terlibat adu mulut dengan petugas KRL di peron Stasiun Sudirman.

Hanya saja Kompol Yuliansyah tidak merinci peristiwa keonaran yang mana membuatnya Yudo Andreawan bisa ditangkap dan diproses hukum.

Namun Kompol Yuliansyah mengungkapkan bahwa Yudo Andreawan ditangkap berdasarkan laporan kasus pasal 335 KUHP terkait perbuatan tidak menyenangkan dan 351 KUHP tentang penganiayaan.

Selain itu juga ada beberapa beberapa pengacara yang memproses hukum terhadap Yudo Andreawan. Saat ini yang bersangkutan masih diperiksa oleh penyidik.

“Jadi rupanya di bulan satu ada pelapor yang melapor dia. Di bulan satu temannya dia lagi berproses. Ternyata yang bersangkutan melakukan rusuh sana-sini. Akhirnya yang mana yang cepet, kita duluan,” ungkap Yuliansyah.

Selain membuat onar di Stasiun KRL dan di pusat perbelanjaan, Yudo Andreawan juga dikabarkan pernah meneror seorang berinsial APR yang diketahui berprofesi sebagai dokter gigi di sebuah klinik. Akibat teror tersebut APR mengalami trauma dan ketakutan saat keluar rumah. Peristiwa ini ramai diperbincangkan di media sosial.

Salah satu teror yang dilakukan Yudo Andreawan adalah mendatangi klinik tempat praktek APR. Bahkan Yudo Andreawan membanting barang-barang di klinik, merusak tembok klinik, hingga memaki dan meludahi perawat serta admin di klinik tersebut untuk mendapatkan nomor kontak APR. Hal ini disampaikan oleh kawan dari APR bernama drg. Mariska melalui akun twitternya.

“Saya kenal baik dengan perempuan yang dijadikan obsesi sama YA. Pernah sampai YA datang ke klinik teman saya itu, obrak abrik kliniknya untuk dapetin nomor hp teman saya. Banting barang2 disana, ngejebolin tembok klinik, sampai ngeludahin perawat dan admin disana," cuit Mariska di akun twitter @mariska_drg.

Ikuti Whatsapp Channel Republika