REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keakraban Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam kunjungan kerja beberapa hari terakhir dinilai membuktikan tak ada keretakan hubungan di antara mereka. Polemik keputusan FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 disebut tak bisa dikaitkan dengan kedekatan keduanya.
"Saya tak melihat ada kerenggangan dengan Ganjar," ujar pengamat politik SMRC Saidiman Ahmad, kepada wartawan, Selasa (11/4/2023).
Saidiman menuturkan, sikap Ganjar menolak keikutsertaan Israel dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia merupakan sikap partainya, yakni PDIP yang juga menjadi tempat Jokowi menjadi kader. Menurut dia, sikap menolak Israel bisa jadi berkaitan dengan keamanan yang berpotensi ditimbulkan.
"Jadi saya mungkin kurang sepakat ada perbedaan antara Pak Jokowi dengan kader yang lain. Menurut saya tidak, saya percaya mereka sudah kalkulasi dampak negatif dan positif dari kehadiran Israel," jelas dia.
Saidiman juga menilai keakraban Jokowi dengan Ganjar yang masih terjadi pascakeputusan FIFA erat kaitannya dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Menurut dia, Jokowi seakan menempatkan Ganjar sebagai tokoh yang paling potensial untuk meneruskan kepemimpinannya.
Pandangan bahwa Ganjar merupakan penerus Jokowi juga tergambar dari hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia. Data survei yang dilakukan pascakeputusan FIFA memperlihatkan, 39,3 persen pemilih Jokowi pada Pilpres 2019 memilih Ganjar.
"Saya tak melihat sosok di luar Ganjar yang lebih sempurna merepresentasikan kelompok politik Jokowi. Selain bahwa ia secara formal adalah kader PDIP sama dengan Jokowi," ujar Saidiman.
Lebih dari itu, Saidiman meyakini Jokowi bakal tetap menempatkan Ganjar di peringkat pertama sosok yang didukungnya pada Pilpres 2024. Itu tetap dilakukan meski pada saat bersamaan dia menjalin komunikasi dengan tokoh seperti Prabowo Subianto dan ketua parpol lain.
"Kalau kita lihat di antara tokoh yang poitensial dan dipercaya melanjutkan kepemimpinan Pak Jokowi, saya melihat masih pada sosok Ganjar, bukan pada yang lain. Kalaupun dia terlihat mengendorse juga Pak Prabowo, menyebut Airlangga dan nama-nama lain, tapi saya masih melihat bahwa kader yang paling mendekati Jokowi adalah Ganjar," terang dia.