REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dinilai memiliki kemampuan membangun ekonomi nasional menjadi lebih baik lagi. Kemampuan itu dapat menjadi bekal dirinya maju menjadi calon wakil presiden pada Pemilu presiden dan wakil presiden 2024.
Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo memuji Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai seorang yang punya keahlian di bidang ekonomi.
Hal tersebut menjawab pertanyaan awak media terkait pandangan Hary terhadap peluang Airlangga sebagai calon wakil presiden di koalisi besar.
"Komentar saya beliau memang ahli ekonomi. Saya banyak berdiskusi sama beliau terkait ekonomi, wawasannya sangat luas dan memang beliau sangat mumpuni di bidang ekonomi," ujar Hary usai pertemuan dengan Airlangga di kantor DPP Golkar, Jakarta, Senin (10/4).
Hary tak ingin masuk ranah pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden dari koalisi besar. Ia menyerahkan kepada keputusan bersama koalisi besar.
"Nanti kalau masalah capres dan cawapres nantinya tergantung pada Koalisi Besar," ujarnya.
Bahas koalisi besar
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, tidak membantah kalau pertemuan Golkar-Perindo membahas koalisi besar. Hal itu disampaikan setelah Partai Golkar secara resmi menerima kunjungan petinggi-petinggi Perindo.
Airlangga mengatakan, pertemuan kali ini memang untuk silaturahmi antara Golkar dan Perindo dan perkenalan pengurus-pengurus dari kedua partai secara resmi. Ia membenarkan, mereka turut bertukar pikiran tentang rencana koalisi ke depan.
"Baik itu koalisi besar maupun koalisi KIB," kata Airlangga dalam momentum yang sama.
Baik Golkar maupun Perindo melihat dan merasa ke depan perlu terus berkomunikasi dan bekerja sama. Apalagi, Airlangga menekankan, Hary Tanoe bukan orang lain karena sama-sama pebisnis yang saling banyak bersinggungan.
Termasuk, soal capital market dan terakhir Airlangga mendukung pula pengembangan special economic zone yang dikembangkan Hary Tanoe. Selain itu, Airlangga turut membenarkan, pertemuan Golkar dan Perindo membahas masa depan koalisi besar.
"Tadi disampaikan koalisi besar penting karena Indonesia negara besar dan koalisi besar sangat diperlukan agar kita bisa menerobos tantangan-tantangan yang ada," ujar Airlangga.
Ia berpendapat, ketidakpastian global dan apa yang harus Indonesia lakukan dalam situasi ketidakpastian membutuhkan kestabilan. Termasuk, kestabilan politik yang penting dan hanya bisa dicapai kalau komunikasi ketum partai baik dan
Selain itu Airlangga menerangkan, kedua partai melihat ke depan Indonesia perlu terus menjalin silaturahmi, termasuk terkait jadwal jadwal pemilu. Apalagi, baik Golkar maupun Perindo berkomitmen mendukung pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Ia menambahkan, komitmen itu sangat penting salah satunya agar capaian RPJMN 2024 bisa dicapai. Sebab, Airlangga mengingatkan, tantangan pasca pandemi membuat beberapa capaian harus diakselerasi dalam dua tahun ke depan.