REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Schneider Electric Indonesia memberikan dukungan penuh atas kegiatan The Futurest Business Case Competition (FBCC) 2023 yang diselenggarakan oleh SRE Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya. Adapun kompetisi ini dilakukan dalam rangka meningkatkan wawasan mahasiswa tentang beragam topik energi baru dan terbarukan sekaligus berinteraksi dengan kalangan usaha hijau di Indonesia.
FBCC 2023 adalah ajang kompetisi antar perguruan tinggi yang diikuti oleh para mahasiswa dalam memberikan alternatif solusi terbaik penerapan sumber energi baru dan terbarukan untuk menjawab tantangan peralihan sumber energi berbahan bakar minyak (fosil) ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan di Indonesia.
Ajang FBCC diharapkan dapat membantu mencari jawaban atas alternatif solusi terbaik yang diusulkan dengan keadaan riil di lapangan atau pada dunia usaha yang mulai menggunakan sumber energi baru dan terbarukan dalam mencapai tujuan usahanya.
“Melalui FBCC 2023, Schneider Electric berharap dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan wawasan mahasiswa tentang EBT dan mengembangkan keahlian bidang green job yang diperlukan untuk menghadapi tantangan pada dunia usaha,” ujar Cluster President Indonesia and Timor Leste Schneider Electric Roberto Rossi dalam keterangan tulis, Ahad (9/4/2023).
Schneider Electric percaya bahwa keberhasilan dan pertumbuhan industri energi baru dan terbarukan pada dunia usaha pada masa depan akan bergantung pada generasi muda yang kreatif, inovatif, dan berkomitmen pada lingkungan.
Dalam ajang FBCC 2023, sebanyak 360 tim peserta dari 50 perguruan tinggi se-Indonesia diberikan kesempatan secara langsung memecahkan permasalahan pada dunia usaha di lapangan terkait green energy.
Dalam hal ini, panitia menggandeng Schneider Electric Indonesia dan GESITS Electric (Perusahaan Manufaktur Motor Listrik dari ITS) dalam memberikan beberapa contoh studi kasus secara nyata (real case study) dicarikan solusi terbaik dalam perspektif manajemen energi.
Selain itu, para peserta juga ditantang untuk mengkaitkan solusi yang ditawarkan dengan isu perubahan iklim (climate change) dan target pencapaian net-zero emissions bagi Indonesia. Schneider Electric Indonesia mengirimkan lima orang mentor dan satu orang juri. Setelah mengikuti putaran semifinal, maka terjaring sebanyak 150 tim peserta dan lima tim terbaik pada putaran final.
Selain menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari aksi Environment, Social, and Governance (ESG) atau Lingkungan Hidup, Sosial, dan Tata Kelola Perusahaan, kegiatan ini juga merupakan salah satu bagian dari kampanye Green Heroes for Life (GHFL) yang dicanangkan oleh Schneider Electric Indonesia.
Bertujuan memerangi perubahan iklim dan mencapai keberlanjutan di Indonesia, program ini memasuki tahun kedua dan secara aktif melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari lintas sektor di Indonesia.