REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Transformasi digital yang diusung Google for Education dan Lenovo Indonesia beserta PT Duta Digital Informatika (Dugi) di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mukhlisin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dinilai memberikan dampak nyata. Hanya dalam waktu enam bulan, transformasi digital berhasil membawa efisiensi penyelenggaraan pendidikan dan pengalaman pembelajaran yang lebih baik.
"Ketika mengadakan ujian, biasanya banyak dana yang kami keluarkan untuk penggandaan soal. Dengan memakai solusi dari Google for Education, seperti Google Form, kami menjadi sangat irit. Kemudian setelah dikumpulkan, kami biasanya butuh dua minggu untuk mengoreksi. Sekarang, kami hanya butuh beberapa jam saja," kata Kepala MTs Al-Mukhlisin, Toyib, dalam acara Visitasi Evaluasi Perkembangan Transformasi Digital Madrasah Berbasis Google for Education yang diadakan di madrasah tersebut pada Rabu (5/4/2023) di Bogor, Jawa Barat.
Google for Education dan Lenovo Indonesia mulai mendorong perubahan pada Oktober 2022 dengan memberikan 111 unit Lenovo Chromebook. Sejumlah 90 unit diperuntukkan untuk para siswa, sementara 21 unit lainnya digunakan oleh para guru. Mereka mengoptimalkan Google Workspace for Education untuk mengembangkan konten belajar, misalnya lewat gamifikasi, pembuatan situs, hingga mengevaluasi hasil belajar.
Selama enam bulan, Lenovo Chromebook telah digunakan untuk ujian tengah dan akhir semester serta try out ujian kelulusan. Ke depannya, pihak MTs berencana menggunakan perangkat tersebut beserta tools di dalamnya untuk melakukan evaluasi akhir saat kenaikan kelas.
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan Kementerian Agama RI Prof Moh Isom yang hadir pada acara tersebut mengungkapkan, transformasi digital adalah salah satu prioritas Kementerian Agama, termasuk membuat pelayanan pendidikan yang ada di bawah Kementerian Agama efisien dan efektif. "Jadi transformasi di Al-Mukhlisin ini selaras dengan visi Pak Menteri," katanya.
Menurutnya, inisiatif Google for Education, Lenovo Indonesia, dan Dugi akan membantu para siswa menjadi lebih baik dan produktif dalam belajar. Ia berharap program transformasi digital ini bisa diterapkan oleh madrasah-madrasah lainnya.
Country Lead Google for Education Indonesia, Olivia Husli Basrin, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini bisa menepis kekhawatiran terhadap penggunaan teknologi, seperti akses yang tidak terkontrol pada informasi dan keamanan. "Teknologi bisa diatur sehingga tetap aman bagi siswa," katanya.
Ia menuturkan bahwa Google for Education, melalui Lenovo Chromebook, Google Workspace for Education dan peningkatan kapasitas lewat sertifikasi guru, berkomitmen mendorong transformasi digital pendidikan. "Kehadiran teknologi akan memungkinkan personalisasi dalam pembelajaran sehingga setiap siswa bisa mencapai potensi maksimalnya," katanya.
Sementara itu, General Manager Lenovo Indonesia, Budi Janto, mengatakan, sebagai perusahaan teknologi terkemuka di dunia, pihaknya bangga dapat mendukung pelaksanaan project Albus di MTs Al Mukhlisin, Ciseeng, Bogor, melalui pembekalan sekolah dengan alat dan solusi yang tepat untuk memberikan dampak positif bagi siswa dan guru.
"Kami percaya bahwa transformasi sistem pendidikan sangat penting untuk pengembangan masyarakat. Dengan menyediakan teknologi yang lebih cerdas melalui penataan ruang kelas yang lebih relevan bagi siswa, kami dapat membantu siswa untuk mempersiapkan dirinya menjadi angkatan kerja masa depan yang mengutamakan digital," katanya.
Madrasah memegang peran penting dalam mendidik generasi muda Indonesia. Transformasi digital akan menguatkan peran institusi itu, serta dapat mengasah kecakapan digital para siswanya. Maka itu, transformasi digital yang telah membuahkan hasil yang positif di MTs Al-Mukhlisin adalah awal yang diharapkan bisa diterapkan di seluruh madrasah pada semua tingkatan di Indonesia.