Selasa 28 Mar 2023 21:58 WIB

Pakar Kesehatan RSPB Ungkap Pentingnya Inervensi Komprehensif Obesitas

RS Premier Bintaro gelar seminar kesehatan untuk sambut Hari Obesitas Dunia

RS Premier Bintaro menggelar seminar kesehatan bertema Obesitas: Permasalahan dan Penanggulangan dalam rangka memperingati Hari Obesitas Sedunia.
Foto: dok RSPB
RS Premier Bintaro menggelar seminar kesehatan bertema Obesitas: Permasalahan dan Penanggulangan dalam rangka memperingati Hari Obesitas Sedunia.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Sebagian dari kita mungkin saat ini sedang berhadapan atau berjuang melawan obesitas. Atau mungkin saja sebagian dari kita memang sedang berupaya untuk menurunkan berat badan.

Munurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan, di Indonesia sebanyak 13,5 persen orang dewasa berusia 18 tahun ke atas mengalami kelebihan berat badan dan 28,7 persen mengalami obesitas. Sementara, pada anak usia 5-12 tahun, sebanyak 18,8 persennya mengalami kelebihan berat badan dan 10,8 persen terkena obesitas. 

Menurut CEO Rumah Sakit Premier Bintaro, Dr Martha ML Siahaan obesitas saat ini telah digolongkan sebagai penyakit yang perlu diintervensi secara kompherensif. Tak heran, rumah sakit pun menggelar seminar kesehatan bertema 'Obesitas: Permasalahan dan Penanggulangan' dalam rangka memperingati Hari Obesitas Sedunia.

Sekitar 80 peserta dari berbagai komunitas di Kota Tangerang Selatan dengan saksama mendengarkan pemateri dr AB Wardoyo Sp.PD yang membahas mengenai kegemukan dan penanggulangannya, dr Hario Tilarso Sp.KO membahas latihan olahraga yang tepat untuk orang dengan obesitas, dan dr Diah Prasmapti Sp.GK mengulas tips diet untuk mengurangi berat badan.

Menurut Martha, acara tersebut diselenggarakan dengan harapan RSPB dapat berkontribusi dalam menyuarakan pentingnya menjaga kesehatan berat badan. Caranya dengan memberikan pengetahuan, tata laksana pencegahan, dan bagaimana Langkah-langkah penanganan kelebihan berat badan yang dapat dikurangi sedikit demi sedikit dengan cara yang tepat.

"Pesan yang ingin disampaikan dalam penyelenggaraan kampanye ini adalah agar masyarakat Indonesia dapat secara bersama-sama meluruskan kesalahpahaman seputar obesitas, mengetahui penyebabnya, meningkatkan pengetahuan tentang obesitas, dan mengatasi stigma berat badan," kata Martha. 

Dia menerangkan, dengan semua ahli berbicara, berbagi, dan berdiskusi, diharapkan dapat merubah norma, pemahaman, pencegahan dan pengobatan obesitas bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.

"Bertemakan 'Changing Perspectives: Let's Talk About Obesity' kampanye ini menyoroti tentang tiga pilar utama, yaitu mendorong percakapan, menjadikan obesitas sebagai upaya kolektif, dan mengambil tindakan nasional," kata Martha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement