REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tren peningkatan elektabilitas Erick Thohir sebagai kandidat teratas untuk calon wakil presiden (cawapres) 2024 mendapat respons positif dari sejumlah pihak. Salah satunya datang dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan PAN merasa senang dan bergembira bahwa elektabilitas Erick Thohir meningkat dalam survei terakhir. "Meski bukan kader PAN. Mas Eto (Erick Thohir) bagi PAN sudah seperti saudara sendiri, bukan orang lain. Dekat dan tidak berjarak," ujar Viva di Jakarta, Senin (27/3/2023).
Viva menilai terdapat sejumlah faktor yang menjadi kunci dalam memengaruhi peningkatan elektabilitas mantan Presiden Inter Milan tersebut. Pertama, sebagai seorang intrepeneur yang kemudian menjadi teknokrat karena memimpin lembaga kementerian. Viva menilai Erick membawa nilai-nilai profesionalitas ke dalam transformasi BUMN.
"Nilai profesionalitas yang menjadi bagian inheren dalam diri Mas Erick, ia terapkan dalam memimpin BUMN untuk memgubah karakter, reformasi struktur, dan produktivitas BUMN," ucap Viva.
Viva menyampaikan Erick juga terbukti mengimplementasikan sejumlah program-program BUMN yang dapat dirasakan manfaatnya bagi perekonomian nasional dan daerah. Hal ini juga berdampak positif untuk memberdayakan ekonomi rakyat dan UMKM.
"Ketiga, pribadi Mas Eto yang ramah, gaul, tidak jaim, intelek, santri, dan cinta olahraga, dekat dengan generasi milineal dan gen Z," lanjut Viva.
Viva menyebut hasil survei ini adalah cerminan suara rakyat yang masih dinamis dan akan terjadi perubahan preferensi pemilih. Viva berharap tren elektabilitas Erick terus terjaga, dan kian meningkat ke depan.
"Hasil survei ini bagi Mas Eto akan menjadi modal sosial untuk dapat ditingkatkan lagi kinerjanya buat bantu masyarakat Indonesia," kata Viva.
Hasil survei IPI dilakukan dua kali pada 9-16 Februari 2023 (melibatkan 1.220 responden) dan pada 12-18 Maret 2023 dengan 800 responden. Keduanya dilakukan dengan metode tatap muka.
Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi menilai posisi cawapres akan menjadi kunci kemenangan sekaligus memastikan visi misi presiden bisa dieksekusi oleh pasangan capres dan cawapres terpilih.
"Wapres punya signifikansi yang lebih besar secara elektoral maupun non elektoral," ujar Burhanuddin.
Dalam survei itu, nama Erick melesat tajam dalam dua bulan terakhir untuk posisi cawapres, terutama dalam simulasi lima nama. Nama Erick Thohir terus yang semula mendapat 12,9 persen pada November 2022 naik signifikan masing-masing 13,2 persen dan 17,6 persen pada Februari 2023.
Dalam simulasi tujuh nama ini, nama Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno yang semula berada di atas Erick, terlempar dari persaingan dalam simulasi lima nama lantaran elektabilitasnya menurun. Sehingga, praktis hanya Agus Harimurti Yudhoyo yang bersaing ketat dengan Erick Thohir dengan selisih hanya tiga persen.
"Basis dukungan terhadap calon wakil presiden, hanya Erick Thohir yang mengalami kemajuan paling besar. Ketika terjadi penurunan besar terhadap Ridwan Kamil, dukungan terhadap Erick Thohir meningkat paling besar, sementara terhadap calon lain relatif tidak banyak berubah," kata Burhanuddin.