REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa Kampus Digital Bisnis Universitas Nusa Mandiri (UNM), Heri, merupakan pendiri Herbalnesia yang mengikuti Agrinovation Conference 2023 yang diselenggarakan oleh Organisasi nonprofit bidang pertanian. Konferensi ini mengangkat tema The Rise of Agritech to Enhance Food Security yang melibatkan kerjasama dengan analisis teknologi industri dan startup di Asia, Tech in Asia.
Sebanyak 120 startup mengajukan proposal dalam konferensi ini. Dari 30 startup yang terpilih, enam startup layak mendapat pendanaan dan mendapat mediator untuk pendanaan dari MDI Venture dan kolaborasi dengan startup-startup yang besar.
Heri mahasiswa Kampus Digital Bisnis Universitas Nusa Mandiri (UNM) yang merupakan pendiri Herbalnesia menyampaikan bahwa Herbalnesia merupakan platform marketplace yang mengangkat manfaat dan penyedia tanaman herbal Nusantara. “Meskipun Herbalnesia belum berhasil menjadi salah satu dari enam startup yang didanai, Heri tetap optimis dan memiliki target untuk meluncurkan platformnya tahun ini,” katanya, dalam keterangan tertulis, Ahad (26/3/2023).
Ia berharap dapat menjadi tamu undangan dan pembicara pada acara Agrinovation Conference tahun depan dan bisa memperoleh pendanaan yang lebih besar sekitar 300 miliar rupiah.
Sementara itu, Siti Nurlela selaku kepala Nusa Mandiri Startup Center (NSC) mengatakan, partisipasi mahasiswa Kampus Digital Bisnis UNM ini menunjukkan antusiasme dan minat terhadap bidang pertanian dan teknologi.
“Semoga kegiatan ini dapat menjadi inspirasi dan memotivasi mahasiswa lain di UNM untuk lebih mengembangkan ide-ide inovatif dan berkontribusi dalam mengembangkan teknologi di berbagai sektor,” ungkapnya.