Ahad 26 Mar 2023 01:15 WIB

Cegah Banjir di IKN, Kementerian PUPR Bangun 4 Kolam Retensi

Empat titik kolam retensi tersebut akan dibangun dengan mengikuti kontur tanah.

Kementerian PUPR Bangun 4 Kolam Retensi untuk Cegah Banjir di IKN
Foto: istimewa
Kementerian PUPR Bangun 4 Kolam Retensi untuk Cegah Banjir di IKN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun beberapa kolam retensi untuk mencegah banjir di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Rencananya, akan ada empat kolam retensi yang akan dibangun untuk pengendalian banjir. 

Empat titik kolam retensi tersebut akan dibangun dengan mengikuti kontur tanah serta aliran sungai. Salah satu yang akan dikerjakan adalah kolam retensi daerah aliran sungai (DAS) Sangai di Kecamatan Sepaku.

Baca Juga

Kolam retensi di DAS Sangai akan menampung air akibat pembukaan lahan dampak pengembangan ibu kota baru. Air akan lebih dulu masuk ke kolam dan mengalir melalui anak sungai.

“Lokasi dan alirannya kami biarkan alami,” kata Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Samarinda, Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR, Zulfi Fakhroni.

Zulfi menargetkan kolam retensi DAS Sangai ini mampu meretensi 53% air yang masuk. Ini karena kolam seluas 11,4 hektare tersebut mampu menampung debit air berkapasitas 250 meter kubik.

Kolam retensi ini merupakan bagian dari sistem pengendalian banjir yang disiapkan Kementerian PUPR terutama untuk Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Modelnya mengacu pada Q100 atau kapasitas debit air selama 100 tahun dan dalam rentang satu abad IKN harus aman dari banjir.

IKN sendiri sebenarnya memiliki topografi yang tinggi dan relatif aman dari banjir. Meski demikian air yang datang tetap harus dikelola. 

“Aliran yang dimaksud berasal dari anak-anak sungai,” kata Zulfi.

Nantinya aliran dari anak sungai akan masuk ke dalam embung dan diarahkan masuk ke empat kolam retensi. Zulfi juga menjelaskan alasan pihaknya tak membuat sodetan karena ingin menghindari banyak penggunaan beton.

Zulfi juga menjelaskan pihaknya akan seminimal mungkin menebang pohon saat pembangunan kolam retensi. Pembangunan IKN yang berwawasan lingkungan ini merupakan arahan langsung Presiden Joko Widodo.

“Arahan Bapak Presiden, IKN menjadi kota yang hijau dan ramah lingkungan,” ujarnya.

Zulfi juga menjawab isu banjir di wilayah IKN. Ia mengatakan hal tersebut sebenarnya genangan air karena tingginya curah hujan. Makanya saat ini PUPR juga sedang mengatasi potensi permasalahan dengan sejumlah proyek pengendalian banjir.

“Saat ini dalam proses pembebasan lahan,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement