Rabu 22 Mar 2023 23:39 WIB

Masyarakat Diminta Bijak Berbelanja Selama Ramadhan

Kampanye CBP Rupiah edisi Ramadhan fokus pada bijak berbelanja

Warga bertransaksi jual beli kebutuhan pokok pada gelaran pasar murah. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau, Muhammad Nur, mengimbau masyarakat selalu bijak dalam berbelanja kebutuhan rumah tangga terutama di saat Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 2023.
Foto: ANTARA/Teguh Prihatna
Warga bertransaksi jual beli kebutuhan pokok pada gelaran pasar murah. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau, Muhammad Nur, mengimbau masyarakat selalu bijak dalam berbelanja kebutuhan rumah tangga terutama di saat Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau, Muhammad Nur, mengimbau masyarakat selalu bijak dalam berbelanja kebutuhan rumah tangga terutama di saat Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 2023.

Menurut Nur, bijak dalam berbelanja akan sangat menentukan stabilitas ketersediaan dan harga bahan pokok."Persepsi negatif yang biasa muncul di saat Ramadhan dan Idul Fitri yakni tentang gejolak harga bahan pokok yang selalu naik. Sehingga dikhawatirkan ada aksi beli dalam jumlah banyak. Kondisi ini tentu saja tidak baik untuk pasar,” kata Nur, Rabu (22/3/2023).

Dia menambahkan, kampanye Cinta, Bangga, Paham (CBP) rupiah edisi Ramadhan ini dititikberatkan agar masyarakat bijak berbelanja dalam memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadhan maupun dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri.

“Bijak, yaitu berbelanja sesuai kebutuhan tidak berlebihan sehingga tidak terjadi kelangkaan barang yang dapat memicu kenaikan harga atau inflasi,” ujarnya.

Sebagaimana dalam siklus tahunan Ramadhan dan Idul Fitri, ada beberapa komoditas bahan pokok masyarakat yang perlu mendapat perhatian BI dan TPID, diantaranya cabai, minyak goreng, beras, dan beberapa komoditi lainnya.

“Oleh sebab itu, bijak berbelanja saat Ramadhan dan Idul Fitri akan sangat membantu menekan laju inflasi. Jadi berbelanjalah sesuai dengan kebutuhan saja,” kata Nur menambahkan.

BI Riau juga memprediksi kebutuhan uang di Riau selama Ramadhan dan Idul Fitri 1444 akan mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 2,4594 triliun. Tahun lalu menurut Nur, realisasi kebutuhan uang di Riau sebanyak Ro 5,4 triliun.

"Tahun ini diperkirakan naik menjadi Rp 5,6 triliun," ucap Nur.

Nur menjelaskan selama periode Ramadhan dan Idul Fitri 2023, kebutuhan uang secara nasional diperkirakan meningkat menjadi sebesar Rp 195 triliun. Naik 8,22 persen yoy dibandingkan realisasi tahun 2022 sebesar Rp 180 triliun.

Kata dia, kebutuhan yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya ini ditetapkan dengan melihat angka asumsi makro dan tren realisasi secara historis. Hal ini seiring dengan  ekonomi masyarakat sejalan dengan pencabutan status PPKM oleh pemerintah sehingga pertumbuhan ekonomi semakin membaik.

Faktor-faktor ini, kata M Nur, menjadi indikator utama pada Ramadhan dan Idul Fitri 2023 yang akan mendorong kebutuhan uang kartal lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement