REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masa lanjut usia atau lansia didefinisikan dalam Undang Undang No 13 Tahun 1998, sebagai masa ketika seseorang memasuki usia 60 tahun. Secara global, populasi lansia mengalami peningkatan jumlah, termasuk di Indonesia, dimana Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dari Badan Pusat Statistik mencatat jumlah populasi lansia sebanyak 10.48% pada bulan Maret 2022.
Masa lansia merupakan fase kehidupan dengan kebutuhan serta gaya hidup yang tidak selalu sama dengan golongan usia lainnya. Dahulu, lanjut usia identik dengan keterbatasan, ketergantungan serta kerentanan akan penyakit. Dengan semakin majunya ilmu kedokteran, berkembangnya berbagai produk yang membantu langkah – langkah preventif bagi kaum usia lanjut mendorong tingkat kenaikan usia harapan hidup sehingga kaum lansia dapat hidup sehat, mandiri, tetap aktif dan terus produktif, mendobrak persepsi lama.
“Menjadi lansia adalah sebuah anugerah, dan tidak semua orang berkesempatan untuk mengalaminya. Sebagai seorang lansia, saya sungguh mensyukuri di masa ini, yang banyak disebut sebagai golden age, masa emas, saya tetap aktif, mandiri dan masih terus bersemangat untuk belajar hal – hal yang baru. Salah satu hal yang juga penting menurut saya adalah aktif bersosialisasi, jangan ragu untuk menambah teman teman baru dan mengikuti perkembangan zaman,” ungkap Naning Adiwoso, brand ambassador Senior Expo dalam siaran persnya, Selasa (20/3/2023).
Di tahun 2002, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencetuskan konsep Active Ageing – proses penuaan yang tetap sehat, optimal secara fisik, sosial dan mental. Hal ini sejalan dengan Undang Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dimana pemerintah berupaya untuk mewujudkan pemeliharaan kesehatan yang memadai baik di tingkat pertama maupun rujukan tingkat lanjutan. Program kesehatan lanjut usia merupakan salah satu indikator Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2020 – 2024 dengan target sebesar 65% kabupaten / kota menyelenggarakan pelayanan kesehatan lansia pada tahun 2024.
“Senior Expo diadakan untuk mendukung peningkatan kualitas hidup populasi lansia, dari berbagai sisi, termasuk kesehatan, kemandirian, serta berbagai kegiatan yang dapat ditekuni atau dilakukan oleh para lansia. Fokus Senior Expo juga menitikberatkan pada pendekatan preventif, bagaimana berbagai produk dan jasa yang dihadirkan pada kegiatan ini dapat membantu kita semua mempersiapkan masa lansia dan para lansia dalam menjalani kehidupan yang berkualitas.” kata Teddy Halim, direktur PT Media Artha Sentosa, penyelenggara Senior Expo.
Senior Expo akan diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition – ICE pada tanggal 30 November hingga 2 Desember 2023. Selama tiga hari, berbagai program dan aktivitas akan digelar sebagai rangkaian kegiatan yang terintegrasi dan arena pameran akan menampilkan beragam produk dan layanan yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas hidup dan mendukung gaya hidup sehat bagi lansia.
Didukung oleh Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Direktorat Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia, serta berbagai organisasi terkait diantaranya Alzheimer Indonesia (Alzi), Asosiasi Toilet Indonesia (ATI), Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI), Perkumpulan Disiplin Herbal Medik Indonesia (PDHMI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO), SENIOR EXPO dapat dihadiri oleh para profesional medis, penyedia jasa rawat lansia, akademisi, pembuat kebijakan, lansia, serta masyarakat luas.